Sabtu, 29 November 2014

Perang Vietnam Seharusnya Bukan Milik Amerika Serikat



Sebenarnya bukan hanya Amerika yang terjebak di Vietnam. Pertikaian berdarah ini ‘sejatinya’ milik Perancis. Gagal mempertahankan negeri ini sebagai tanah jajahan hingga seabad, Paman Sam langsung menggantikan mereka.Dengan alasan ingin melindungi Vietnam Selatan dari cengkraman komunitas Vietnam Utara, mereka datang dengan kekuatan militer besar.

Sikap jumawa paska memenangkan Perang Eropa dan Perang Pasifik justru menggirim tentara AS terperangkap.Kata orang, Vietnam ibarat quicksand bagi tentara Barat. Semakin bernafsu tubuh akan semakin terbenam.Sebuah kiasan yang berbeda benar dengan wajah aslinya. Negeri hijau nan indah seluas 130 mil persegi yang hanya ditinggali orang-orang Asia sederhana.

Apapun alasannya keberhasilan Vietnam mengusir AS merupakan simbol kekuatan Asia yang tak mudah diruntuhkan oleh kekuatan militer sehebat apapun. Perang kontroversional yang digagas Presiden JF. Kennedy dan Menhan Robert Mc Namara berakhir pada tahun 1975 atau 14 tahun setelah para advisor AS menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di negeri ini.




Operasi Udara Perancis
Walau AS dikenal sebagai pemain utama, faktor Perancis tak bisa diabaikan dalam ajang peperangan di Vietnam. Karena Perancislah yang menyulut api peperangan di negeri damai sentosa ini.Perang diletupkan tak lama setelah Jepang kalah terhadap sekutu, namun terpaksa ditinggalkan karena mendapat perlawanan luar biasa dari Viet Minh, pasukan Vietnam Utara yang dimotori tokoh karismatik Ho Chi Minh.

Dari segi peralatan militer, Perancis mengerahkan yang terbaik.Mereka secara khusus telah mengerahkan dua grup tempur taktis untuk menghadapi pasukan Viet Minh yang ada di wilayah utara dan selatan. Presiden Charles de Gaulle bhkan telah mengirim pesawat pemburu dan pengebom terhebat di masanya., meski yang dilawan tak memiliki sebuh pesawat pun.

Perancis juga telah mengerahkan pasukan pilihan dengan jenderal lapangan terhebat.Salah satu penyerbuan yang terkenal di distrik Dien bien Phu di wilayah Vietnam utara. Sebanyak 28 batalyon paratroop diterjunkan, tetapi mereka kalah menghadapi gerilyawan yang dipimpin tokoh jenius Vo Nguyen Giap.Perang yang mereka mulai Desember 1946 beraklhir Juli 1954.

Perancis sebenarnya telah bercokol di negeri ini sejak 1623. Pangkal kejadiannnya mirip dengan yang terjadi di Indonesia kala melawan Belanda semasa perang kemerdekaan. Sejarah mengungkap, begitu Jepang meninggalkan wilayah Asia, sebagai buntut kekalahannya terhadap Sekutu, Perancis berinisiatif menyatukan wilayah Vietnam menjadi wilayah persemakmuran. Kala itu Vietnam terbagi dalam 3 bagian: Tonkin, Annam dan Chocin China. Turut ingin dimaksukkan dalam persemakmuran ini adalah kamboja dan Laos.

Namun upaya ini justru menuai perlawanan. Maklum sebelum Presiden Charles de Gaulle mengirim pasukan pada Desember 1946, rakyat Vietnam telah lebih dulu memproklamirkan kemerdekaannya. Kemerdekaaan tersebut terjadi pada 2 September 1945.Tak mau upaya membentuk persemakmuran terganjal Perancis segera mendatangkan pasukan. Apalagi karena seputar masa itu telah menjadi sejumlah pembunuhan terhadap warga dan pejabat Perancis.

Tentara dan pesawat terbang pun didatangkan.Inilah awal dari perang yang berkepanjangan selama 30 tahun. Pada perang yang tidak dideklarasikan ini, awalnya Perancis mampu meredam perlawanan di sejumlah kota utama termasuk hanoi, kota terbesar di wilayah Tonkin. Kemerdekaan diraih pada Maret 1947. Kekuatan udara amat berperan dalam operasi gangguan keamanan. Mereka kerap terbang menembaki dan membom tempat-tempat yang diaanggap kubu gerilyawan.

Pesawat pertama mereka adalah Supermarine Spitfire Mk IX buatan Inggris yang datang pada Pebruari 1946 lewat perjanjian Hartemaan-Dickson. Perancis terpaksa mendatangkan dari Inggris karena pesanan Republic P-47 Thunderbolt terganjal kebijakan luar negeri AS yang anti kolonialisme.






sumber : http://sejarahperang.wordpress.com/2011/09/06/perang-terpanjang-untuk-as/
.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon