Jumat, 02 Januari 2015

Battle of Waterloo




Pada tahun 1814, perang selama 25 tahun akhirnya berakhir dengan penyeraan kaisar Napoleon dan pembuangannya ke pulau Elba Mediterania. Kekuatan-kekuatan di Eropa mulai fokus untuk mengembalikan normalitas dan perdamaian.


Pada 1 Maret 1815 Napoleon melarikan diri dari Pulau Elba dan datang ke Perancis. Di Paris, sembilan belas hari kemudian ia kembali mendapatkan kedudukannya yaitu sebagai Kaisar. Pasukannya setia kepadanya. Para prajurit yang telah ditangkap selama tahun-tahun pertempuran yang lalu telah dibebaskan dan ini memungkinkan Napoleon untuk mereformasi kekuatan perangnya.

Para tentara sekutu di eropa mulai berkumpul kembali dan bersiap untuk melanjutkan perang guna menggulingkan Napoleon (lagi). Napoleon memutuskan untuk segera menyerang tentara Inggris, Prusia, Belgia dan Belanda sebelum kekuatan datang membantu mereka. Dia mengadakan long march ke Belgia.

Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo sekitar 15 km selatan ibukota Belgia, Brussels, merupakan pertempuran terakhir Napoleon. Kekalahan dalam perang ini menjadi penutup sejarahnya sebagai Kaisar Perancis. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pulau Elba.

Kekalahan pasukan Perancis, di bawah pimpinan Napoleon melawan pasukan Inggris-Belanda-Jerman di bawah Jenderal Wellington dan sekutu Prussia-nya di bawahFeldmarschall Blücher, mengakhiri kekuasaan seratus hari Napoleon dan diikuti dengan akhir dari Kekaisaran Perancis yang Pertama pada 22 Juni 1815.



ilustrasi seragam dan atribut tentara Inggris saat perang Waterloo



Setelah kekalahan militer total yang kedua dalam waktu yang berdekatan ini Perancis dibebankan persyaratan perdamaian yang memberatkan dalam Perjanjian Paris yang Kedua dan Napoleon menjadi tawanan perang oleh pihak Inggris dan ditahan di Pulau St. Helena di lautan Atlantik hingga meninggalnya pada 5 Mei 1821 sebagai orang buangan.





Pada 13 Maret 1815 enam hari sebelum Napoléon tiba di Paris, Kongres Wina menyatakannya sebagai penjahat. Empat hari kemudian, Britania Raya, Rusia, Austria dan Prusia memobilisasi tentara mereka untuk mengalahkan Napoléon. Napoléon mengetahui bahwa sekali gagal untuk mencegah satu atau lebih dari sekutu-sekutu Koalisi Ketujuh maka kesempatan satu-satunya untuk tetap memegang kekuasaan adalah menyerang sebelum Koalisi sempat bergerak.


Susunan awal pasukan Wellington dimaksudkan untuk membalas ancaman Napoléon yang mengepung tentara Koalisi dengan bergerak melewati Mons ke barat-daya Brussels. Hal ini dapat memutus jalur komunikasi Wellington dengan pangkalannya di Oostende, tetapi dapat menempatkan pasukannya lebih dekat dengan pasukan Blücher. Napoléon memanfaatkan kekhawatiran Wellington dengan laporan intelijen palsu. Dia membagi pasukannya menjadi sayap kiri dengan Michell Ney sebagai komandan, sayap kanan dengan Emmanuel de Grouchy sebagai komandan dan pasukan cadangan yang dia komandani sendiri. Melintasi perbatasan dekat Charleroi sebelum fajar tanggal 15 Juni dan mengamankan posisi tengah antara pasukan Wellington dan Blücher.


Pada 16 Juni Wellington mendapat khabar dari Willem II dan terkejut mengetahui lajunya pasukan Napoléon. Segera dia memerintahkan pasukannya untuk berkosentrasi di Quatre Bras di mana Willem II dengan brigade Karl Bernhard dari Sachsen-Weimar-Eisenach mempertahankan posisi mereka melawan pasukan Ney. Ney diperintahkan untuk mengamankan persimpangan Quatre Bras untuk dapat di kemudian hari maju ke timur dan memperkuat Napoléon.





Napoléon bergerak menuju konsentrasi tentara Prusia pada 16 Juni dengan pasukan cadangan dan pasukan sayap kanan. Dia mengalahkan Blücher di Pertempuran Ligny. Di Quatre Bras Wellington datang dan memukul mundur Ney. Akan tetap kekalahan Prusia di Ligny membuat Wellington tidak dapat mempertahankan posisinya di Quatre Bras, maka keesokan harinya dia mundur ke utara mengambil posisi bertahan.


Prusia mundur dari Ligny tanpa gangguan dan juga tanpa disadari oleh pihak Perancis. Sebagian dari pasukan penjaga bagian belakang mereka tetap berada di posisi sampai dengan tengah malam dan beberapa tidak bergerak sampai pagi hari. Pasukan Prusia mundur ke utara sejajar dengan Wellington. Pasukan Prusia berkumpul di Korps IV Friedrich Wilhelm Freiherr von Büllow yang tidak diserang di Ligny dan berada dalam posisi yang kuat di selatan Waver.






Napoléon dengan pasukan cadangannya bergabung dengan pasukan Ney pada 17 Juni pukul 13:00 menyerang pasukan Wellington. Akan tetapi mereka tidak menemukan Wellington. Pasukan Perancis ini kemudian mencoba mengejar pasukan Wellington, tetapi hasilnya hanyalah pertempuran kecil pasukan kavaleri di Genepiën. Sebelum meninggalkan Ligny, Napoléon memerintahkan Grouchy untuk mengikuti alur mundur pasukan Prusia dengan pasukan sebesar 33.000 orang. 


Keterlambatan, ketidakpastian arah dari pasukan Prusia dan ketidakjelasan perintah membuat Grouchy tidak dapat mencegah pasukan Prusia mencapai Waver yang dari sana mereka dapat maju mendukung pasukan Wellington. Sebelum tanggal 18 Juni Wellington sudah tiba di posisinya di Waterloo, diikuti dengan bagian utama dari pasukan Napoléon. Pasukan Blücher berkumpul di sekitar Waver, sekitar 13 km ke arah timur.




Nama
Perang Napoleon/Pertempuran Waterloo

Tanggal
18 Juni 1815

Lokasi
Waterloo, Selatan Brussels, Belgia

Peserta (lomba kali hehe...)
Inggris, Jerman, Belgia, Belanda dan Prusia melawan Prancis Grande Armée

Jenderal
Duke of Wellington, Marsekal Blucher dan Prince of Orange melawan Kaisar Napoleon

Jumlah tentara
23.000 pasukan Inggris dengan 44.000 tentara sekutu dan 160 senjata melawan 74.000 pasukan Prancis dan 250 senjata.

Korban
Perancis 25.000 tewas atau terluka, 7.000 ditawan,15.000 hilang
Inggris dan koalisi 22.000 tewas atau terluka, 1.400 hilang.

Pemenang
Inggris, Jerman, Belgia, Belanda dan Prusia






sumber referensi: Brtitishbattles.com & Wikipedia

.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon