Rabu, 18 Maret 2015

Semua Hal tentang Benito Mussolini



Pada tanggal 29 Oktober 1922, Benito Mussolini ditawari menjadi perdana menteri Italia di tengah-tengah pergolakan politik dan sosial. Sejak saat itu, Il Duce (Sebutan untuk Mussolini yang berarti "pemimpin" dalam bahasa Italia) berkuasa selama 21 tahun. 

Berikut beberapa hal yang mungkin belum Anda ketahui tentang Benito Mussolini.

Lahir pada tanggal 29 Juli 1883, Mussolini kecil sudah memperoleh reputasi karena suka berkelahi dan mem-bully. Pada usia 10 tahun ia diusir dari asrama karena menusuk teman sekelasnya dan di sekolah berikutnya ia kembali melakukan penusukan. Ia juga mengaku pernah menikam lengan pacarnya dengan pisau. Ia memimpin geng anak laki-laki untuk mencuri di perkebunan dan akhirnya ia mahir menggunakan pedang dalam perkelahian-perkelahian yang dilakoninya.

Lahir dari seorang ayah sosialis, Mussolini dinamai Presiden Meksiko yang berhaluan kiri, Benito Juárez. Sedangkan dua nama tengah, Amilcare dan Andrea, diambil dari nama sosialis Italia Amilcare Cipriani dan Andrea Costa. Ketika tinggal di Swiss (1902-1904), ia menulis untuk majalah sosialis, seperti L'Avvenire del Lavoratore (Masa Depan Pekerja). Ia kemudian bertugas dalam kemiliteran Italia selama hampir dua tahun sebelum melanjutkan karirnya sebagai guru dan wartawan. Dalam artikel dan pidatonya, Mussolini memuji Karl Marx dan mengkritik patriotisme. 

Pada tahun 1912 ia menjadi editor Avanti!, surat kabar harian resmi Partai Sosialis Italia. Tapi, ia dipecat dari partai dua tahun kemudian karena mendukung Perang Dunia I. Pada tahun 1919, Mussolini mengubah pemikiran dan ideologinya secara radikal dengan mendirikan gerakan fasis yang nantinya akan menjadi Partai Fasis.

Dari tahun 1920 sampai 1922, pasukan bersenjata fasis hanya sedikit menghadapi gangguan dari polisi atau tentara ketika mereka mengobrak-abrik Italia sehingga terjadi kerusakan properti dan membunuh ±2.000 lawan politik. Banyak warga yang dipukuli atau dipaksa minum minyak jarak. Kemudian, pada tanggal 24 Oktober 1922, Mussolini mengancam akan merebut kekuasaan dengan demonstrasi. 

Meskipun Perdana Menteri Luigi Facta mengetahui rencana ini, namun ia gagal menindaknya. Akhirnya, ketika fasis mulai menduduki kantor-kantor pemerintah dan telekomunikasi pada malam 27 Oktober, Facta dan para menterinya menyarankan Raja Victor Emmanuel III untuk menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan darurat militer. Raja yang bimbang itu menolak untuk menandatangani keputusan tersebut dan Facta dipaksa mengundurkan diri.

Pada tanggal 29 Oktober, raja memberi tawaran pada Mussolini kesempatan untuk membentuk pemerintahan koalisi bersama pemimpin politik nonfasis Italia. Selanjutnya, ia ingin unjuk kekuatan. Hasilnya, ia pun bergabung dengan pendukung bersenjata yang membanjiri jalan-jalan di Roma pada hari berikutnya.

Setelah menjadi perdana menteri, Mussolini mengurangi pengaruh hakim, memberangus kebebasan pers, menangkap lawan politik, melegalkan kekerasan skuad fasis dan mengkonsolidasikan kekuasaannya. Namun, ia terus bekerja dalam sistem parlementer setidaknya sampai Januari 1925 ketika ia menyatakan dirinya diktator Italia. Setelah serangkaian percobaan pembunuhan pada tahun 1925 dan 1926, Mussolini melarang partai-partai oposisi, menendang lebih dari 100 anggota parlemen, mengembalikan hukuman mati untuk kejahatan politik, mengerahkan polisi rahasia dan menghapuskan pemilu.

Sebagai seorang pemuda sosialis, Mussolini menyatakan dirinya sebagai seorang ateis dan mencerca Gereja Katolik. Ia mengatakan bahwa hanya orang idiot yang percaya pada cerita Injil. Ia juga mengatakan bahwa Yesus Kristus dan Maria Magdalena adalah sepasang kekasih. Dia bahkan menulis sebuah novel bubur anti-klerikal. Tapi, setelah mengambil alih kekuasaan, Il Duce mulai berbaik hati pada gereja. Ia melarang freemasonry, membebaskan pendeta dari pajak, menindak kontrasepsi buatan, berkampanye untuk meningkatkan kelahiran, menghukum pelaku aborsi, membatasi kehidupan malam, mengatur pakaian wanita dan melarang homoseksual. 

Meskipun memiliki banyak gundik, tapi ia juga menghukum berat pelaku perzinahan. Pada 1929 Mussolini menandatangani perjanjian dengan Vatikan di mana gereja menerima wewenang atas pernikahan dan kompensasi untuk properti yang telah disita pada dekade sebelumnya. Bahkan, ia menyebut Paus Pius XI sebagai “manusia utusan yang dikirim pada kita [Italia].” Meskipun demikian, ketegangan di antara keduanya muncul kembali karena beberapa hal, seperti hukum rasial Mussolini yang mirip dengan apa yang diterapkan oleh Nazi Jerman.

Mussolini melancarkan aksi militer pertama pada tahun 1923 ketika ia membombardir dan menduduki pulau Corfu, Yunani. Beberapa tahun kemudian, ia resmi penggunaan kamp-kamp konsentrasi dan gas beracun untuk meredakan pemberontakan di Libya yang pada saat itu merupakan koloni Italia. Gas beracun lagi-lagi digunakan secara ilegal selama penaklukan Ethiopia pada tahun 1935 dan 1936 setelah Il Duce menyatakan bahwa Italia akhirnya memiliki kerajaannya. "Ini adalah sebuah kerajaan fasis, sebuah kerajaan perdamaian, sebuah kerajaan peradaban dan kemanusiaan," katanya. Tiga tahun kemudian, Italia menyerbu dan menganeksasi Albania. Selama perang saudara di Spanyol, ia memberikan bantuan pasukan dan senjata pada gerakan nasionalis pimpinan Jenderal Francisco Franco.




Hingga Juni 1940, Italia di bawah Mussolini belum memasuki kancah Perang Dunia II. Padahal, Nazi Jerman sebagai sekutunya sudah melanda sebagian besar Eropa. Segera menjadi jelas bahwa Italia tidak memiliki peralatan militer yang memadai. Laju produksi militernya pun menyedihkan. Mussolini berulang kali mengubah rencana perang. Serangan terhadap Perancis hanya membuat sedikit kemajuan sampai Perancis meminta Jerman untuk mengadakan gencatan senjata. Kemudian, tentara Italia menyerbu Yunani, tetapi hanya untuk mendorong Yunani kembali ke Albania. Kampanye Italia atas Afrika Utara juga terhenti. Yang memalukan, Jerman seringkali menyelamatkan Italia.

Setelah menguasai Libya dan Ethiopia, pasukan Sekutu menginvasi Italia pada tahun 1943 dan mulai menjatuhkan bom di Roma. Pada tanggal 25 Juli 1943, Raja Victor Emmanuel memberitahu Mussolini bahwa ia akan digantikan sebagai perdana menteri. Il Duce kemudian ditangkap dan dipenjarakan di berbagai tempat, termasuk di sebuah resor ski pegunungan terpencil di mana pasukan Jerman menyelamatkannya satu setengah bulan kemudian. 

Dari September 1943 sampai April 1945, Mussolini memimpin pemerintahan boneka di wilayah utara Italia yang diduduki Jerman. Pada akhir perang, ia mencoba menyelinap melintasi perbatasan Swiss dengan menyamar menggunakan mantel dan helm yang biasa digunakan Jerman. Tapi sebuah partisan Italia mengenalinya. Mussolini kemudian dan mayatnya digantung terbalik di sebuah lapangan di Milan.





.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon