Jumat, 09 Januari 2015

10 Fakta Menarik tentang William sang Penakluk



September 1066, seorang Bangsawan Normandia, William, mendarat di Sussex bertekad untuk mengklaim Kepulauan Inggris. Pendakiannya atas tahta Inggris kemudian mengantarnya menapaki era baru dan selamanya mengubah budaya, bahasa dan identitas negeri itu. 

Berikut 10 fakta tentang salah satu penguasa yang paling berpengaruh dalam sejarah Eropa.


1. Meskipun berbicara dengan dialek Perancis dan dibesarkan di Normandia, salah satu wilayah kekuasaan Perancis, William dan penduduk Normandia lainnya merupakan keturunan Skandinavia. Salah satu moyang Wiilliam, Rollo, menjarah bagian utara Prancis bersama sesama perampok Viking pada abad awal abad ke-9 dan ke-10. Mereka akhirnya menerima wilayahnya sendiri, Normandia, sebagai imbalan atas perjanjian perdamaian.

2. Lahir dari perkawinan antara Robert I, Duke Normandia, dan seorang wanita bernama Herleva, William kemungkinan besar dikenal sebagai William Si Bajingan dalam sebagian besar hidupnya. Para pengkritiknya terus menggunakan Nama itu bahkan setelah ia mengalahkan Inggris pada Pertempuran Hastings dan memperoleh gelar William Sang Penakluk. 

3. Ketika William hendak melamar Matilda dari Flanders, cucu Raja Prancis Robert II, Matilda malu-malu kucing, mungkin karena tindakan kasar William yang telah dilakukan kepadanya atau ia sudah menjalin hubungan dengan pria lain. Menurut legenda, William pernah menjambak Matilda dari kudanya di jalan. Tetapi, ia tetap setuju untuk menikah dengan William dan melahirkan 10 anak sebelum kematiannya pada tahun 1083, yang menyebabkan William mengalami depresi berat.

4. Selama pengepungannya di Alençon, sebuah kota yang disengketakan di perbatasan Normandia, pada akhir 1040-an atau awal 1050-an, penduduk setempat konon menggantung kulit hewan di dinding rumah mereka. Mereka mengolok-olok William demikian karena kakeknya berprofesi sebagai seorang penyamak. Untuk membalas olok-olok tersebut, William kemudian memotong tangan dan kaki mereka. 

5. William tidak berbicara dalam bahasa Inggris ketika ia naik tahta dan ia gagal untuk menguasai bahasa Inggris meskipun sudah berusaha―seperti sebagian besar bangsawan saat itu, ia juga buta huruf. Berkat invasi Normandia, bahasa Perancis menjadi bahasa pengantar di pengadilan Inggris selama berabad-abad dan memberi bahasa Inggris kata-kata baru.

6. Badut yang berada sampingnya selama invasi Inggris dan turut mengangkat semangat pasukan William dengan menyanyikan lagu heroik. Ketika mencapai garis musuh, ia bermaksud mengejek orang-orang Inggris dengan juggling pedangnya dan segera terbunuh, memulai pertempuran bersejarah.

7. Pernah digambarkan sebagai tegap dan sehat, William tampaknya mengalami obesitas. Raja Philip dari Perancis bahkan menyamakan dirinya dengan seorang wanita hamil yang akan melahirkan. Menurut beberapa laporan, William begitu kecewa pada ukuran badannya sehingga ia menciptakan diet menurut versinya sendiri, namun gagal.

8. William meninggal setelah kudanya terjunggal dalam pertempuran tahun 1087. Ia terlempar, perutnya menghantam pelana hingga ususnya pecah. Infeksi kemudian membunuhnya beberapa minggu kemudian. Ketika imam mencoba memasukkan William ke dalam sebuah peti batu yang ternyata terlalu kecil, mereka mendorong perut William sehingga meledak. Para pelayat berlarian, menghindari bau busuk.

9. Setiap raja Inggris yang mengikuti William, termasuk Ratu Elizabeth II, dianggap sebagai keturunan raja kelahiran Normandia. Menurut beberapa genealogists, lebih dari 25 persen dari populasi Inggris juga terkait dengannya, termasukAmerika yang masih memiliki hubungan darah dengan Inggris.

10. William, nama kuno Perancis ini terdiri dari unsur Jermanik ("wil," bermakna keinginan, dan "helm," yang berarti perlindungan), diperkenalkan ke Inggris oleh William Sang Penakluk dan dengan cepat meluas. Pada abad ke-13, itu adalah nama paling umum yang dipakai pria Inggris. Saat ini pun masih berada dalam sepuluh besar.





.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon