Tampilkan postingan dengan label Equipment. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Equipment. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Maret 2015

Helm Militer dari Masa ke Masa




Dalam pertempuran, kepala menjadi salah satu sasaran serangan yang paling mematikan. Tengkorak cukup lemah dan otak merupakan organ vital. Oleh karena itu, helm menjadi sebuah pilihan untuk melindungi kepala. Helm juga dapat melindungi wajah, pelipis dan leher dari serangan pedang, tombak, panah ataupun senjata api.



1. Helm Era Klasik


Bukti awal yang terkait dengan helm militer berupa helm perunggu peninggalan bangsa Sumeria yang ditemukan pemakaman kerajaan Ur. Helm tersebut diduga berasal dari milenium ke-3 SM. Helm-helm militer klasik kebanyakan memiliki ambin yang biasanya terbuat dari perunggu atau besi dan didekorasi dengan moti-motif tertentu, seperti figur dewa. Oleh karena itu, selain sebagai pelindung, helm militer pada masa klasik juga menjadi benda seni.






Umumnya, helm-helm tersebut berbentuk kerucut, meski ada pula yang berbentuk bulat telur seperti yang ditemukan di Kushan. Ketika teknologi dan taktik tempur mengalami perkembangan, desain helm pun berubah. Helm Yunani dan Romawi yang terbuat dari logam didesain menutupi wajah dan dilengkapi dengan visor untuk melihat. Fungsinya, untuk melindungi hidung, pipi dan kedua pelipis, namun tetap memberikan visibilitas pada pemakainya selama pertempuran.





2. Helm Abad Pertengahan 

Pada sekitar abad ke-11 dan 12, helm militer benar-benar terbuat dari besi atau baja dan menutupi seluruh kepala dan sebagian leher. Helm para prajurit salib diciptakan pada awal abad ke-12 dan menjadi jenis helm yang paling populer selama 300 tahun ke depan. Helm atau heaume ini memiliki bagian atas yang datar dan dikenakan di atas kopiah atau rantai penutup kepala. Helm bulat bisa menangkis pukulan ke kepala dengan lebih mudah.



Akhirnya, munculnya basinet memberikan lebih banyak fitur, seperti kedok yang bisa digerakkan dan memberikan perlindungan lebih pada leher.




3. Helm Era Kolonial dan Imperial



Sepanjang abad ke-18 dan ke-19, ketika senjata api telah digunakan secara luas, helm justru menjadi barang usang sebagaimana besi dan baja pelindung tubuh. Dalam pertempuran, tentara hanya mengenakan kain sehingga menjadi lebih ringan dan lebih cepat. Pada masa ini, tutup kepala militer seakan menjadi ekspresi fashion di mana para penembak dan prajurit kavaleri menyukai topi lembut yang umumnya bertepi lebar. Pada masa ini pula dikenal topi-topi militer tricorne, bicorne, shako, bearskin dan kepi.




4. Helm Perang Dunia I




Helm Pickelhaube

Awalnya dirancang pada tahun 1842 M oleh Raja Prussia Frederick William IV, dengan ciri paku runcing dibagian atas helm, selanjutnya digunakan oleh militer Jerman pada Perang Dunia I dengan dilapisi kain sampai 1916 M.


Helm Adrian

Di awal Perang Dunia I, para prajurit negara kombatan hanya mengenakan topi kain sederhana yang hampir tak memberikan perlindungan. Sejumlah besar luka kepala yang mematikan kemudian membuat Perancis memproduksi helm baja modern pertama pada musim panas tahun 1915 M. Helm tersebut berbentuk mangkuk yang dikenakan di bawah topi kain. Namun, helm tersebut segera digantikan oleh helm yang dirancang pada bulan Agustus 1915 M oleh Louis Adrian. Ide ini kemudian diadopsi oleh Negara-negara kombatan lainnya.


Helm Brodie

Bersamaan dengan itu, Kantor Perang Inggris juga melihat kebutuhan akan helm baja. Kantor Departemen Penemuan Perang diminta untuk mengevaluasi desain Perancis, tetapi mereka memutuskan bahwa itu tidak cukup kuat dan terlalu kompleks untuk diproduksi secara cepat. Sebuah desain kemudian dipatenkan pada tahun 1915 M oleh John L. Brodie yang menawarkan keunggulan dibandingkan desain Perancis. Desain Brodie mirip topi ketel infanteri atau kapel-de-fer pada abad pertengahan. Bagian atas helm melingkar dangkal dengan pinggiran yang lebar, memiliki liner kulit dan tali dagu yang juga terbuat dari kulit.

*Tahukah Anda, ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia I pada tahun 1917 M, para prajuritnya tidak dibekali helm sampai akhirnya mereka dibekali helm Brodie oleh Inggris.

Helm Stahlhelm

Helm Pickelhaulbe yang digunakan Jerman di awal Perang Dunia I tidak memberikan perlindungan kepala yang berarti, Ketika Perancis mulai mengeluarkan helm Adrian untuk pasukan mereka dan Inggris dengan helm Brodie yang juga kemudian dipakai oleh Amerika Serikat, maka dibuatlah Stahlhelm atau dalam bahasa Jerman yang berarti "Steel Helm" atau "Helm baja".

Stahlhelm didesain oleh Dr. Friedrich Schwerd dari Technical Institute of Hanover. Pada awal 1915 M, Schwerd telah melakukan penelitian luka kepala yang diderita selama perang parit dan mengajukan rekomendasi untuk helm baja, tak lama setelah itu ia melakukan tugas merancang dan memproduksi helm yang diadopsi dari Sallet (Helm Bascinet Militer Italia pada abad ke-15) yang dapat memberikan perlindungan di kepala dan leher.





5. Helm Perang Dunia II



Selama Perang Dunia II, Militer Nazi Jerman khususnya SS masih menggunakan Stahlhelm, Sementara Amerika Serikat merancang dan menstandarkan helm M-1 pada bulan Juni 1941. M-1 adalah helm dua potong dengan sebuah liner dalam untuk menahan suspensi kain dan rangka baja keras di bagian luar untuk menutupinya. Helm ini menjadi simbol tentara Amerika dan tetap digunakan dalam perang Korea dan Vietnam.





sumber referensi:

  • wikipedia
  • acenturyofnovember.com
  • ehow
  • cais-soas.com

.

Jumat, 20 Maret 2015

Jenis-Jenis Perisai pada Abad Pertengahan




Di sepanjang sejarah, manusia telah menghadapi berbagai macam perang, kekerasan telah menjadi ciri manusia. Bahkan, manusia, secara alami, juga memiliki keinginan untuk melindungi diri dari ancaman. Untuk itulah, manusia kemudian menciptakan perisai.




Seperti halnya setiap item yang pernah diciptakan, perisai dimulai sebagai instrumen mentah. Perbaikan terhadap desain dan konstruksi kemudian diadakan secara bertahap dan selama periode abad pertengahan, perisai telah menjadi sebuah karya seni. Bentuk dan fungsinya semakin bervariasi.

Tidak ada perisai abad pertengahan yang dibuat sama. Masing-masing perisai bersifat personal untuk digunakan pada fungsi tertentu saja sehingga antara satu perisai dengan perisai lainnya terdiri dari bahan yang berbeda dan dibuat dengan cara yang unik. Namun, bahan yang paling umum digunakan adalah kayu dan kulit binatang. Ketika abad pertengahan semakin berkembang, logam kemudian menjadi bahan pilihan untuk membuat perisai.

Mengingat sifatnya yang personal, maka penggunaanya tergantung kepada si prajurit. Jika prajurit mengandalkan senjata dan baju besi yang berat, perisai akan dibuat kecil dan ringan. Seorang ksatria dengan badan dipenuhi armor juga tidak mungkin membawa perisai panjang. Begitu pula dengan seorang pemanah yang memakai baju besi sangat sedikit akan disesuaikan tinggi lebar perisainya agar gerakannya tetap cepat. 




Di awal abad pertengahan bentuk baju besi dan perisai masih terlihat kasar. Logam belum digunakan secara luas sehingga keduanya umumnya terbuat dari kulit kayu dan hewan. Ketika kemajuan teknologi memungkinkan pengembangan baju besi dan senjata, kebutuhan akan perisai baru kian dibutuhkan. Bentuk dan ukuran perisai disesuaikan. Fitur-fitur baru, seperti pegangan ditambahkan agar perisai lebih praktis digunakan dalam pertempuran. Strategi peperangan yang terus berkembang juga mengharuskan revisi terhadap desain perisai. Mari sekarang kita lihat beberapa jenis perisai yang paling umum digunakan selama abad pertengahan.




1. Perisai Layang-layang




Ketika perisai abad pertengahan umumnya ringan dan kecil, perisai layang-layang justru berukuran besar. Perisai ini mulai dipakai sekitar abad ke-10. Dengan bentuk yang melebar di bagian atas dan meruncing ke arah bawah, perisai layang-layang diharapkan dapat melindungi kaki depan prajurit saat bergelut di medan pertempuran. Banyak perisai layang-layang memiliki lengkungan berjenjang sehingga akan sesuai dengan kontur tubuh prajurit.

Sebuah inovasi kemudian merambah perisai layang-layang di mana lampiran enarmes ditambahkan di bagian belakang perisai tersebut. Enarmes adalah tali kulit yang memungkinkan ksatria atau tentara untuk menyampirkan perisai di lengannya ketimbang memegang perisai. Secara fungsional, enarmes sangat meningkatkan kemungkinan bagi para prajurit tetap berperisai, suatu pertimbangan penting ketika berada dalam suatu pertempuran.

Salah satu catatan tentang penggunaan perisai layang-layang ditampilkan di Bayeux Tapestry, abad pertengahan yang mencatat invasi Norman tahun 1066 M. Dengan demikian, perisai layang-layang berhubungan dengan gaya baju besi dan peperangan Norman abad pertengahan, sebuah gaya yang sangat bergantung pada kavaleri.




2. Perisai Pemanas




Pada abad ke-13, baju besi mengalami peningkatan dalam efektivitas dan daya tahan sehingga dapat mengimbangi dan menambah kemampuan defensif perisai. Perisai pemanas adalah versi revisi dari perisai layang-layang. Baju besi di akhir abad pertengahan memperbolehkan perisai layang-layang dibuat lebih kecil dan mengingat bentuknya, maka sejarawan kemudian menjulukinya perisai "pemanas."

Perisai jenis ini secara luas diakui sebagai jenis yang diembel-embeli dengan simbol-simbol abad pertengahan. Tetapi, seiring dengan peningkatan efektifitas baju besi, penggunaan perisai pemanas mengalami penurunan. Selanjutnya, perisai pemanas hanya digunakan untuk tujuan seremonial pada periode akhir abad pertengahan.




3. Perisai Buckler




Perisai ini digunakan umumnya digunakan oleh para prajurit jalan kaki selama periode akhir abad pertengahan. Ukurannya berkisar antara 6 dan 18 inci dengan diameter dan dicengkerang dengan satu tangan karena ukurannya yang kecil. Meski mayoritas berbentuk bulat, namun ada pula beberapa perisai yang berbentuk persegi panjang. 


Karena ukurannya yang kecil, maka ada kemungkinan untuk membuatnya dari bahan yang lebih berat. Perisai buckler banyak yang dibuat dari logam atau dilekati logam. Perisai ini terbukti menjadi pertahanan yang cukup efektif bila dikombinasikan dengan pedang pendek dalam pertempuran jarak dekat. Sebaliknya, akan keteteran saat berhadapan dengan senjata rudal, seperti panah.





4. Perisai Targe




Variasi dari perisai bulat abad pertengahan ini identik dengan prajurit Skotlandia. Bentuknya lebih besar dari perisai buckler, tapi digunakan dengan cara yang sama. Perisai ini umumnya terbuat dari kayu dan ditutupi dengan kulit sapi hitam. Konstruksi dan dekorasinya pun rumit. Di mana bagian depannya menampilkan pola-pola Celtic yang rumit.




5. Perisai Pavise




Jenis terakhir perisai abad pertengahan ini disebut pavise. Paling sering digunakan oleh pemanah, pavise berbentuk besar dan cembung untuk digunakan sebagai pelindung tubuh. panah dari para pemanah yang berlawanan, dan pavise melayani tujuan yang mengagumkan. 


Diyakini bahwa ketika pemanah memilih posisinya, pavise ditanam di tanah dengan menggunakan paku yang dilekatkan di bagian bawah perisai sehingga pemanah mampu menembak dengan berdiri, mengisi panah dan merentangkan busur dengan berjongkok di belakang pavise.

Luasnya permukaan pavise juga memungkinkan para seniman menggunakannya sebagai kanvas. Banyak pavise abad pertengahan yang memiliki lukisan lambang kota dan ikon agama. Disbanding perisai-perisai lainnya, pavise lebih lama digunakan karena panah tetap digunakan sepanjang periode abad pertengahan sampai penemuan dan penggunaan bubuk mesiu dan senjata api pada abad ke-18.







.

Rabu, 07 Januari 2015

[Foto] Seragam Militer Amerika Serikat dari Masa ke Masa




1. Revolusi Amerika (1770-an)






2. Perang Saudara Amerika (1861-1865 M)







3. Perang Dunia I (1917 M)







4. Perang Dunia II (1940-1945 M)







5. Perang Vietnam (1957-1975 M)







6. Perang Irak, Afganistan (Masa Sekarang)






.






Jumat, 10 Oktober 2014

[Foto] Perlengkapan dan Seragam Militer Inggris dari Masa ke Masa















sumber: 9gag.com
.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Helm Morion dan Cabasset



Morion adalah jenis helm terbuka yang digunakan selama abad ke-17 dan awal 16, biasanya memiliki pinggiran datar dan puncak dari depan ke belakang. 

Morion seringkali diidentikan dengan pasukan Conquistador Spanyol, namun sebenarnya sudah umum digunakan oleh prajurit di Eropa.

Puncak atau sisir di bagian atas helm adalah ciri khas dari Helm itu. biasanya dilengkapi dengan pelindung pipi atau faceplates yang dapat dibongkar pasang, gunanya untuk melindungi prajurit dari luka pedang di wajah. 

Kata Morion berasal dari baju besi Kaum Moor dan namanya berasal dari Moro.

Beberapa Helm dan Armor Conquistador dipakai oleh penduduk asli Amerika pada akhir abad ke-19 sebagai perlindungan dari peluru dan juga tanda status yang tinggi.


Sebuah helm yang sama, Cabasset , diperkenalkan sekitar waktu yang sama di Italia . Seperti rekan Spanyol-nya itu dikenakan oleh infanteri dalam formasi tombak dan ditembak. Proyeksi tangkai-seperti di atas menyerupai buah pir, yang adalah bagaimana ia memperoleh nama . populer di Inggris abad ke-16 dan digunakan selama Perang Saudara. Beberapa helm ini dibawa ke Dunia Baru oleh ayah Pilgrim, dan salah satunya telah ditemukan di Pulau Jamestown.




.