Tampilkan postingan dengan label Artileri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artileri. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 Februari 2015

Howitzer



Howitzer adalah jenis senjata artileri yang digunakan untuk serangan darat. Howitzer memainkan peran penting dalam berbagai peperangan karena daya rusak yang kuat namun tetap fleksibel untuk dipindahkan sesuai keperluan.


Nama Howitzer berasal dari kata dalam bahasa Ceko houfnice (diturunkan dari bahasa Jerman: haubitze dan bahasa Belanda: houwitser), sebuah meriam dari abad ke-15 yang digunakan oleh suku Hussite dalam Perang Hussite (1419-1434 M) antara Kristen Protestan dan Katholik.




Howitzer modern pertama kali muncul pada akhir abad ke-17, ketika orang Swedia menggunakannya dalam pertempuran untuk menghancurkan benteng musuh.

Dibanding mortir dan meriam lainnya, howitzer dianggap lebih fleksibel karena dapat menembak dari berbagai sudut yang berbeda. Ini berarti howitzer dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan sehingga memberikan pasukan sebuah senjata kuat yang serba guna.

Pada pertengahan abad ke-19, howitzer berkembang secara substansial. Pada saat itu, howitzer mampu menembakkan baik cannonball maupun proyektil berbahan peledak sehingga senjata ini sering pula disebut sebagai ‘gun-howitzer’.

Howitzer juga dirancang lebih praktis sehingga mudah dipindahkan dan disiapkan dengan cepat. Field howitzer (howitzer lapangan) terus dirancang semakin besar sehingga mampu memusnahkan dinding perlindungan musuh dan halangan lain.

Saat Perang Dunia I, howitzer bahkan berkembang lebih jauh lagi dengan laras yang lebih besar, kecepatan yang lebih tinggi, dan kaliber lebih besar.

Senjata ini banyak digunakan dalam Perang Dunia I, terutama pada pertempuran parit. Howitzer digunakan untuk ‘membom’ parit pertahanan musuh untuk menciptakan kerusakan yang masif.



Ada berbagai jenis howitzer yang umumnya dibagi berdasarkan mobilitas mereka :


‘field howitzer’ merupakan jenis yang dapat dibawa dan dipindahkan sepanjang pertempuran oleh infanteri lapangan dengan bantuan semacam kereta.



‘Pack howitzer’ merupakan jenis howitzer yang bisa dibongkar kemudian dirakit kembali di tempat pertempuran.



‘Siege howitzer’ umumnya berukuran besar sehingga harus diangkut dengan helikopter dan kemudian dipasang semi permanen.



‘Self-propelled howitzer’ menyerupai tank karena terpasang pada kendaraan tempur dan kadang berupa lapis baja.






Howitzer yang terkenal dalam sejarah antara lain QF 25 pounder milik Inggris dari era Perang Dunia II, howitzer M198 dan M109 yang digunakan oleh Amerika Serikat pada akhir abad ke-20, dan howitzer G5 yang digunakan di Afrika Selatan selama tahun 1980.

QF 25 Pounder



M198 dan M109


Howitzer G5







sumber: 
  • http://www.amazine.co/17289/apa-itu-howitzer-sejarah-dan-jenis-howitzer/
  • en.wikipedia.org
.

Senin, 27 Oktober 2014

Senjata Artileri Terbesar yang Pernah Dibuat Manusia




Senjata-senjata klasik ini pernah dibuat manusia untuk saling membunuh. Dibuat dengan ukuran yang sangat besar. Ada yang memang benar-benar berdaya destruktif (menghancurkan) ada juga yang sekedar untuk menakut-nakuti musuh dengan penampilannya saja.



1. Meriam Tangan Bangsa Cina




Meski mereka tidak sadar pernah memiliki yang terbesar, bangsa Cina terbukti benar-benar menjadi pembuat yang pertama. Dengan berbagai alasan, pada akhirnya mereka berhenti menggunakannya, terutama karena disamping musuh mereka yang ketakutan, mereka seringkali malah kadang meledakkan diri mereka sendiri.





2. Monster Bombard Tsar



Tidak pernah ingin dikalahkan, Tsar Rusia menyombongkan dirinya dengan membuat senjata Pemusnah Musuh. Pura-pura dirakit tahun 1585 M, meriam Tsar dengan mulut lebarnya didesain untuk melontarkan 800 pound peluru ke musuh mereka.


Tsar ini sendiri tidak pernah menembakkan peluru meriam, tapi tidak pernah menghentikan militer Rusia untuk membangga-banggakan betapa besarnya senjata ini hingga orang-orang bosan mendengarnya.






3. Gustav dan Dora



Tidak diragukan lagi, Gustav Schwere ini sangat impresif. Senjata ini dimiliki Angkatan Laut Jerman, tapi tidak seperti lainnya yang menakutkan, Gustav lebih-lebih dari seorang pembual yang bergemuruh.

Senjata pertama dinamai “Gustav”, yang kedua “Dora”:



Monster ini begitu besar hingga butuh 2500 prajurit untuk menyiapkannya dan untuk mengangkutnya digunakan kereta dengan 25 rangkaian gerbong sepanjang hampir 1 mil!

Tidak seperti yang versi Paris, jangkauannya hanya 30 mil, tapi Jerman benar-benar puas dengannya, apalagi monster ini sanggup melontarkan amunisi seberat 1000, 2000, bahkan 3000 pound!








4. Senjata yang Benar-benar Super




Senjata pertama yang benar-benar “super” digunakan manusia adalah bombard dari bangsa Turki, yang juga dijuluki Dardanelles Gun.

Dibuat tahun 1453 di Hongaria dan digunakan bangsa Turki untuk merebut Konstantinopel, mereka membuat shock pembuatnya dengan tidak disangka melakukan apa yang mereka telah rencanakan: mengirim 1500 pound bola granit ke siapa saja dimana moncong meriam ini diarahkan.





5. Long Max Mengikuti Big Bertha




Mencari sesuatu yang mereka bisa perkuat di Front Utara untuk membuat mereka terlihat lebih besar, mereka melirik laut dan mulai melakukan ide transplantasi daripada mengembangkannya. Supaya tidak ribet, Long Max dibuat sebagai senjata untuk angkatan lautnya, terbesar yang Jerman pernah miliki. Tidak lama, senjata ini digunakan di darat. Di medan pertempuran senjata ini menunjukkan giginya dengan menembakkan 1600 pound peluru hingga jarak 30 mil!



(Perbandingan senjata kaliber 30,5 cm/50 dan 38 cm/45)






6. Senjata Terror Pertama


Ternyata itu saja belum cukup! Senjata ini masih hasil transplantasi senjata di laut, dan kadang-kadang dijuluki senjata terror yang pertama.



Meski membutuhkan pemeliharaan ekstra dan tidak menghasilkan daya destruktif besar, tapi tetap saja membuat takut, apalagi senjata ini mampu mengirim pelornya hingga sejauh 80 mil!



Ini adalah moster buat Jerman – dipasang di kereta khusus, bunyinya sangat keras sampai-sampai pada waktu yang bersamaan artileri biasa juga ditembakkan untuk meredam gemuruh penembakannya.





7. Lebih-lebih dari Supergun yang Mampu Mencapai Stratosfer



Setelah perang itu segala sesuatunya menjadi dipikirkan baik-baik dan bijaksana. Banyak pihak tidak lagi memikirkan ukuran senjata-senjata mereka tapi sesuatu yang lebih efektif dan berdaya besar untuk memperkuat artileri. Pada akhirnya muncullah era Misil-misil yang banyak dibuat pada masa itu. Amerika sendiri dengan desainer jeniusnya Gerald Bull membangun HARP System, jauh lebih dari sekedar supergun karena didesain untuk mencapai ujung lapisan stratosfer.

Seperti halnya di Krupps, Bull sangat menyukai senjatanya. Setelah HARP melemah, Bull mencoba mencari pihak lain untuk menghidupkan kembali idenya soal supergun sejati, suatu materpiece, sesuatu yang dunia akan mengakuinya sebagai yang terbesar.

Proyek terhebatnya adalah Babylon Project, meski agak samar-samar, Bull jelas akan melakukan apa yang HARP tidak bisa lakukan, Bull akan membuat sesuatu yang bisa ditembakkan ke luar angkasa.




Bull memang seorang jenius tapi sekaligus bodoh karena satu hal: memilih klien. Setelah mengajukan proposal Babylon-nya kesana kemari, akhirnya dia malah memilih Timur Tengah, dimana seorang presiden di sana telah menulis cek untuknya untuk membuat senjata terbesar di dunia.





8. Supergun Saddam yang Membawa Malapetaka




Masalahnya tanda tangan di cek itu adalah milik Saddam Hussein (info), dan tentu saja membuat banyak pihak kalang kabut, apalagi kalau berhasil, Saddam dapat mengirim misil hingga sejauh 500 mil!

Tapi akhirnya Bull tidak berhasil, bukan karena dia tidak bisa, tapi karena senjata kecillah yang menjadi penyebabnya. Agen Israel, Mossad, menembakkan peluru tepat di otaknya, tentu saja karena dia berani bersekongkol dengan Saddam untuk membuat senjata.





.