Tampilkan postingan dengan label Modern Age. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Modern Age. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Maret 2015

Sejarah Roket dan Rudal di Indonesia



Sejarah Roket dan Rudal di Indonesia dimulai sejak RI membeli berbagai Rudal SAM (Surface to Air Missile) dari Uni Soviet. Era Soekarno kita membeli persenjataan banyak untuk mempersiapkan konftontrasi Dwikora maupun Trikora.

Industri roket bukan hal baru bagi Indonesia. Teknologi pembuatan roket di Indonesia sudah dirintis sejak tahun 1960-an. Indonesia bahkan termasuk negara kedua di Asia dan Afrika, setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roketnya sendiri.

Sebenarnya pembangunan teknologi Rudal di dalam negeri sudah mulai dirintis. Namun sayangnya, Indonesia gagal melakukan alih-teknologi.

ABRI (nama lama TNI) beserta ITB (Institut Teknologi Bandung) mencoba dan melakukan pengembangan lebih lanjut tapi karena keterbatasan dana dan politik, maka riset terasa lamban malah seperti terhenti. namun bangsa kita telah berhasil menciptakan prototye beberapa roket.

Sebenarnya masih banyak roket2 besar bikinan AURI dan ITB, diantaranya WIDYA, YOGA, dll, namun perkembangannya terhenti, setelah tahun 1965, AURI kena getahnya kasus 
G-30-S/PKI.


Roket Kartika


Roket Kartika 1 adalah roket pertama Indonesia hasil kerjasama AURI dan ITB pada tahun 1962 berdasarkan perintah Perdana Menteri Juanda.

Indonesia akhirnya berhasil meluncurkan roket buatannya sendiri yang bernama Kartika 1 dengan berat 220 Kg dari stasiun peluncuran roket Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.

Setelah itu juga perkembangan roket dan rudal semakin semarak di Indonesia, bahkan Indonesia kembali meluncurkan roket Kartika 2 dengan berat 66,5 Kg dan berjarak tempuh 50 Km.

Namun sayang, setelah orde lama jatuh, teknologi rudal dan roket kurang berkembang di era orde baru, dan membuat Indonesia semakin jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain bukan hanya di Asia namun di dunia.

TNI AD sama sekali tidak ikutan walaupun namanya Kartika. Dan LAPAN belum terbentuk, karena LAPAN baru dibentuk pada tanggal 27 November 1963, melalui Keppres Nomor 236 tahun 1963 tentang LAPAN.

Jadi roket Kartika itu asli buatan AURI bersama ITB (bisa diliat logo segilima merah putih di fin-roket).

Setelah Kartika sukses, barulah LAPAN lahir dengan personel dari AURI dan ITB yg masuk tim riset PRIMA (Proyek Roket Militer dan Ilmiah Awal).

Monumen Roket Kartika ada di depan Gedung Dislitbang TNI AU di Lanud Husein S. Bandung.

Berikut juga Roket-Roket yang pernah dibuat Indonesia :



Roket ALRI











.








Minggu, 22 Maret 2015

Pistol Walther P38



Walther P38 adalah pistol semi-otomatis yang dikembangkan untuk penggunaan selama Perang Dunia II. Senjata ini diproduksi untuk melayani kebutuhan pasukan Nazi Jerman.

Pada akhir tahun 1930-an, pistol yang digunakan oleh militer Jerman adalah Luger Pistole Parabellum. Namun, Luger merupakan senjata mahal dan memiliki keterbatasan produksi. Melihat kondisi ini, militer Jerman memerlukan pengganti segera.

Desain P38 didasarkan pada pistol Walther sebelumnya yaitu Pistole Armee. Pihak Jerman menerima desain senjata baru ini pada tahun 1938 dan P38 mulai diproduksi tahun berikutnya.

Pada awalnya, P38 dirancang dan diproduksi sebagai senjata 9 mm meskipun sebagian P38 dibuat dalam berbagai kaliber lainnya.

Walther memproduksi P38 hingga tahun 1945. Namun, pada tahun 1957 militer Jerman ingin menggunakan senjata ini lagi dan menugaskan Walther untuk melanjutkan produksi.

P38 yang diproduksi dari tahun 1963 sampai akhir abad 20 ditandai dengan “P1.”






Sebagai aturan umum, Walther P38 menggunakan 9x19mm amunisi Parabellum. Namun, terdapat varian P38 yang menggunakan 7.65x21mm Parabellum dan .22 cartridge Long Rifle. Varian tersebut, terutama 7.65 Parabellum merupakan jenis langka.




Karena sejarah yang dimilikinya, P38 banyak diinginkan oleh kolektor. Kolektor senjata militer, kolektor senjata Perang Dunia II, kolektor senjata Jerman menganggap P38 menjadi bagian penting dari koleksi mereka.

Meskipun P38 diproduksi hingga awal tahun 2000, kebanyakan kolektor tertarik pada jenis yang diproduksi selama Perang Dunia II. P38 terlihat cukup sering tampil dalam film-film perang sehingga menambah popularitas senjata ini.





Spesifikasi
  • Weight : 800 g (1 lb 12 oz)
  • Length : 216 mm (8.5 in)
  • Barrel length : 125 mm (4.9 in)
  • Cartridge : 9×19mm Parabellum

Performasi

  • Action : Short recoil, locked breech
  • Muzzle velocity : 365 m/s (1,200 ft/s)
  • Effective firing range : Sights set for 50 m (55 yd)
  • Feed system : 8-round detachable single-stack magazine
  • Sights : Rear notch and front blade post



.

Selasa, 17 Maret 2015

Pistol Glock 17



Glock 17 adalah salah satu pistol yang paling banyak digunakan oleh penegak hukum di seluruh dunia, dan juga merupakan senjata pertama yang menggunakan bahan sintetis (bukan logam).



Glock 17 dibuat pertama kali pada tahun 1979. Senjata ini merupakan pelopor penggunaan rangka polimer.

Pada awalnya, banyak pengguna menolak gagasan sebuah pistol yang terbuat dari plastik. Namun, keandalan dan akurasi mengesankan membuat senjata ini segera mendapatkan popularitas.

Glock 17 pada awalnya dibuat saat militer Austria mengumumkan perlunya pistol baru untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sembilan produsen senjata yang berbeda bersaing untuk membuktikan diri dengan Glock 17 akhirnya memenangkan kompetisi.

Pada tahun 1983, militer dan polisi Austria mengadopsi senjata ini. Setelah itu, tentara Norwegia dan Swedia segera mengikuti.

Dalam beberapa tahun kemudian, berbagai lembaga penegak hukum dan unit angkatan bersenjata di seluruh dunia turut menggunakan Glock 17.

Pada tahun 1985, Glock membuka markasnya di Amerika Serikat dan mulai mengimpor senjata ini dari Austria.

Segera, baik warga sipil dan aparat penegak hukum mengadopsi Glock 17 sebagai senjata pilihan mereka. Saat ini, pistol Glock digunakan oleh 65 % aparat penegak hukum di Amerika Serikat.

Selain itu, Glock 17 juga menjadi pilihan populer yang digunakan oleh warga sipil AS sebagai senjata untuk pertahanan diri.




Glock 17 menggunakan amunisi 9mm atau 9x19mm Parabellum. Magazinenya mampu menampung 17 peluru, sehingga penggunanya tidak harus sering mengisi ulang.

Beberapa negara bagian AS hanya mengizinkan warga sipil untuk memiliki pistol dengan magazine berisi 10 peluru atau kurang.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Glock 17 juga memproduksi varian yang hanya bisa menampung 10 peluru.
Kolektibilitas




Karena Glock 17 adalah senjata modern dan banyak digunakan, nilai kolektibilitasnya terbilang rendah. Namun, rilisan awal dari senjata ini mungkin menarik bagi beberapa kolektor.

Sebagai pertahanan diri, Glock 17 adalah senjata yang ideal karena akurat, dapat diandalkan, dan magazine yang mampu menampung banyak peluru.



Spesifikasi :
  • Cartridge : 9×19mm Parabellum (Glock 17, 18, 19, 26, 34)
  • Action : Short recoil, locked breech, tilting barrel
  • Muzzle velocity : 375 m/s (1,230 ft/s) (Glock 17, 17C, 18, 18C)
  • Effective firing range : 50m (55yard) (Glock 17, 17C, 18, 18C)
  • Feed system : Box magazine
  • Sights : Fixed, adjustable and tritium-illuminated handgun night sights


.

Senin, 16 Maret 2015

Sekilas tentang Perang Dingin



Tidak semua pertempuran dilakukan medan perang. Ketika saling tidak percaya dan dorongan untuk menang begitu memuncak, maka perang berubah menjadi uji kekuatan tekad dan perlombaan senjata dengan taruhan besar dan bisa mematikan.

Perang diam tersebut dapat berlangsung selama beberapa dekade, mempengaruhi tidak hanya negara yang berkonflik, tetapi juga seluruh dunia.

Perang yang dimaksud di sini adalah Perang Dingin yang hendak dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.




Asal Mula Perang Dingin

Alasan terjadinya sebuah konflik seringnya bukan hanya terdiri dari satu faktor sederhana.

Begitu pula dengan Perang Dingin. Waktu terbaik untuk mempelajari konflik ini adalah dengan memulainya pada tahun 1917 atau pada saat pecahnya revolusi di Rusia.


1. Tsar terakhir Rusia, Nicholas II dipaksa turun oleh rakyatnya sendiri. 


Pada bulan Oktober tahun yang sama, Partai Bolshevik menggulingkan pemerintahan sementara dan memulai perang saudara antara kelas atas dengan para pekerja dan petani Rusia.

Periode pergolakan ini menandai dimulainya pengaruh komunisme di Rusia dan sebagian Eropa.



2. Komunisme sebagai sistem pemerintahan menjadi titik penting perbedaan antara Rusia dan Amerika yang kapitalis.




Kedua belah pihak selalu curiga terhadap prinsip-prinsip di balik ideologi masing-masing.

Keberhasilan Revolusi di Rusia menjadi indikasi dari potensi kekuatan yang dimiliki komunisme.

Para revolusioner Rusia amat waspada terhadap kapitalisme karena kekuasaan yang berpusat di tangan segelintir, situasi yang mereka alami saat hidup di bawah kekuasaan monarki selama berabad-abad.

Kedua belah pihak terus saling curiga yang diperburuk dengan AS yang memutuskan membantu perlawanan anti-Bolshevik dalam perang sipil tahun 1918.



3. Perang saudara tahun 1918 dimenangkan oleh kaum Bolshevik yang secara agresif menyatakan sistem komunis harus menggantikan monopoli kapitalisme.



Mereka memiliki seorang tokoh kuat, Joseph Stalin, yang dengan tangan besi melanjutkan rezim komunis.

Perbedaan ekonomi juga semakin meruncingkan rasa curiga. AS dikenal mendorong perdagangan internasional dan pertukaran untuk menciptakan ekonomi global.

Di lain sisi, Rusia memiliki pendekatan tertutup pada perdagangan dan bisnis. Mereka khawatir uang dan perdagangan terbuka akan menggerus loyalitas rakyat mereka.




4. Tindakan Jerman di paruh kedua tahun 1930-an lebih melebarkan jarak antara Soviet dan Amerika.



Jerman dan Uni Soviet menandatangani pakta perdagangan material tertentu dan peralatan militer.

Mereka juga sepakat membagi Polandia dan Eropa Timur diantara mereka. Sehubungan dengan hal itu, Polandia diserbu oleh Jerman pada tahun 1939 yang membuat Eropa berada di ujung perang.

Persahabatan yang ditunjukkan Jerman dan Rusia membuat khawatir AS dan sekutunya di Eropa.



5. Jerman menunjukkan sifat aslinya dengan juga menyerang Uni Soviet pada Perang Dunia II. 


Serangan Jerman memaksa Soviet dan Amerika untuk bekerja sama melawan musuh yang sama.

Meskipun Perang Dunia II berhasil mengalihkan perhatian mereka dari persaingan, rasa tidak percaya diantara kedua belah pihak tetap ada.



6. Berakhirnya perang membawa persaingan kembali ke permukaan.




Pembentukan Jerman pasca perang menjadi salah satu sumber ketegangan antara Amerika dan Rusia.

Sementara AS menginginkan sebuah negara liberal dan terbuka, Soviet masih hati-hati dan ingin membentuk negara tertutup ala komunisme.

Aspirasi yang berlawanan tersebut menyebabkan ketegangan berlapis-lapis antara 2 pihak.

Konferensi yang dilakukan pascaperang hanya menegaskan ketidakharmonisan antara AS dan Uni Soviet.

Harry S. Truman yang kemudian menjadi presiden AS membuat sikap Amerika semakin mengeras terhadap Rusia.



7. Uni Soviet lantas mulai mengambil langkah lebih agresif dengan memperluas pengaruhnya di negara-negara terdekat yang berbatasan.



Berbagai aneksasi dilakukan untuk menciptakan negara Blok Timur yang mampu mengakumulasi wilayah luas, material, dan SDM.

Taktik perampasan ini semakin memperburuk hubungan kedua negara. Rusia bahkan tidak puas dengan negara-negara Timur dan berusaha memperluas pengaruhnya ke Yunani, Turki dan bahkan Perancis.

AS membalas tindakan Rusia dengan Doktrin Truman pada tahun 1947 dan menetapkan sikap mereka sebagai kekuatan anti-komunis untuk selamanya.




Awal Perang Dingin

Perang Dingin berlangsung lebih dari 4 dekade dan dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II (1945) serta berlangsung hingga tahun 1991.

Perebutan kekuasaan terjadi antara komunisme dan demokrasi (atau kapitalisme), dengan keduanya berusaha untuk mendominasi yang lain.

Setelah Perang Dunia II berakhir, tidak ada negara Eropa yang cukup kuat sebagai pengimbang AS dan Uni Soviet.

Meski demikian, selama Perang Dingin tak satu pun pihak yang berminat memulai konflik terbuka dan tetap berusaha menghindari terjadinya perang nuklir.




Fakta-Fakta Menarik


1. Setelah Perang Dunia II berakhir, Komunis merebut kekuasaan di Eropa Timur dengan dukungan Tentara Merah dan menduduki bagian-bagian tertentu wilayah Jerman dan Austria (disebut sebagai Jerman Timur).

2. Wilayah Barat Jerman (yang dikenal sebagai Jerman Barat) diperintah oleh Sekutu (AS, Inggris, dan Perancis), dan tetap berada di bawah pengaruh mereka selama hampir 40 tahun.

3. Pemerintah Jerman Timur mendirikan Tembok Berlin pada tahun 1961 untuk mencegah penduduk berpindah dari Jerman Timur ke Jerman Barat.

4. Pada tahun 1949, Jerman Barat berubah menjadi Republik Federal Jerman, dan Jerman Timur yang komunis menjadi Republik Demokratik Jerman.

5. Berlin, khususnya Tembok Berlin, menjadi simbol Perang Dingin dan terpecahnya Jerman serta Eropa.

6. Amerika Serikat mengadopsi kebijakan ‘Containment’ untuk menghentikan komunisme menyebar di bagian lain dunia dan tetap menjadi kebijakan AS selama empat puluh tahun ke depan.

7. Perlombaan senjata nuklir merupakan salah satu aspek paling penting dari Perang Dingin.

Uni Soviet dan Amerika Serikat sama-sama berlomba membangun dan menumpuk persenjataan.

8. Banyak perang di wilayah lain terpengaruh oleh konflik Perang Dingin dengan yang terpenting adalah Perang Korea.

Perang antara Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) dan Republik Korea (Korea Selatan) pada tahun 1950 bisa dipandang sebagai sebuah konflik langsung antara Uni Soviet dan Amerika Serikat

9. Demikian pula Perang Vietnam (1955-1975) bisa dilihat sebagai konflik militer sebagai bagian dari Perang Dingin.

Perang Vietnam merupakan konflik antara Vietnam Utara (didukung oleh sekutu komunis) dan Vietnam Selatan (didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara anti-komunis lainnya).

10. Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962 sering dianggap sebagai titik puncak Perang Dingin. Meskipun akhirnya negosiasi mengarah pada kesepakatan, peristiwa ini tercatat sebagai momen paling dekat pada terjadinya konflik terbuka.

11. Sebagai efek Perang Dingin, Non-Proliferation Treaty (NPT) ditandatangani pada tahun 1968. Tujuan perjanjian ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan mencegah penggunaan senjata nuklir.

12. Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani pakta Strategic Arms Limitation Talks (SALT I) pada tahun 1969. Pakta ini ditujukan untuk menghentikan permusuhan antara kedua negara.

Meskipun SALT II berhasil dinegosiasikan pada tahun 1979, AS tidak meratifikasi perjanjian tersebut karena Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada tahun berikutnya.

13. Ketegangan meningkat lagi antara tahun 1979-1985 karena kebijakan anti-komunis keras yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan.

14. Reformasi (perestroika dan glasnost) yang diperkenalkan oleh Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, memiliki kontribusi besar dalam mengakhiri Perang Dingin.

Perestroika secara harfiah berarti restrukturisasi dan glasnost mengacu pada keterbukaan.

Restrukturisasi dan keterbukaan sistem politik Soviet adalah salah satu titik balik yang membantu mengakhiri perang dingin.

15. Pada tahun 1989 dan 1990, pasukan Soviet mundur dari Afghanistan dan Gorbachev setuju untuk penyatuan kembali Jerman.

16. Runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 menandai berakhirnya Perang Dingin.




Faktor Berakhirnya Perang Dingin

Berikut adalah beberapa faktor penentu berakhirnya Perang Dingin:


1. Gerakan Reformasi Mikhael Gorbachev




Ketika Mikhael Gorbachev berkuasa di Uni Soviet sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis pada tahun 1985, dia tercatat mengubah wajah dunia.

Saat memerintah, Gorbachev berusaha mereformasi Uni Soviet menjadi negara yang lebih demokratis.

Dia juga membuat beberapa perjanjian internasional dan melakukan gerakan yang secara harfiah mengakhiri Perang Dingin, meski harus ditebus dengan runtuhnya Uni Soviet menjadi 16 negara yang berbeda.

Keruntuhan ini tentu bukan sesuatu yang dibayangkan Gorbachev. Namun tanpai inisiatifnya, Perang Dingin mungkin masih akan berlangsung dan semakin berlarut.



2. Kegagalan Ekonomi Rusia

Harga minyak mengalami penurunan pada tahun 1980-an dan secara drastis mempengaruhi pendapatan Uni Soviet pada saat itu.

Hal ini mendorong Gorbachev melakukan beberapa langkah reformatif dengan tujuan mengangkat perekonomian.

Dia memperkenalkan konsep Perestroika (restrukturisasi) dan Glasnost (keterbukaan) untuk melawan ketertutupan yang mengelilingi kerja Pemerintah Uni Soviet.

Selain itu, perlombaan senjata dengan Amerika Serikat membuat ekonomi Uni Soviet semakin mengalami kesulitan.

Semua ini menyebabkan banyak tuntutan reformasi liberal yang akhirnya tidak tertangani dengan baik sehingga memicu gerakan yang akhirnya menghancurkan Uni Soviet.



3. Perang di Afghanistan



Antara tahun 1979 hingga 1989, Soviet membantu Republik Demokratik Afghanistan melawan Mujahidin Afghanistan dan penyusup Arab-Afghan lainnya.

Akhirnya, Amerika Serikat juga ikut terlibat dalam perang ini dengan tujuan tunggal berusaha melawan Soviet.

Biaya perang, kerugian ekonomi, dan hilangnya nyawa selama perang 9 tahun mengakibatkan masyarakat Soviet mendesak pemerintahnya untuk menghentikan perang.



4. Konflik di Berbagai Wilayah Dunia

Setiap kali terjadi konflik antara dua negara, kedua pihak cenderung berusaha mendekati baik Uni Soviet atau Amerika Serikat untuk meminta bantuan.

Akibatnya, hampir seluruh dunia terbagi menjadi dua blok. Hal ini menyeret AS dan Soviet dalam berbagai konflik di berbagai belahan dunia yang tentu membawa masalah bagi kehidupan domestik mereka.

Perekonomian Soviet yang sudah melemah semakin bertambah sulit karena harus membiayai berbagai konflik di seluruh dunia.



5. Komunikasi Lebih Cair antara Uni Soviet dan Amerika Serikat

Untuk berbagai alasan yang berbeda, hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet mulai mencair yang ditandai dengan banyak pembicaraan yang melibatkan kedua negara.

Ronald Reagan, yang merupakan Presiden Amerika Serikat saat itu, sepakat mengadakan beberapa diskusi ekonomi dengan Uni Soviet.

Fokus pembicaraan pada akhirnya bergeser ke upaya pengurangan perlombaan senjata yang telah terjadi selama beberapa dekade sebelumnya.

Tahun 1985 menjadi saksi pertemuan pertama yang diadakan di Jenewa, Swiss, dan menjadi tanda awal berakhirnya perang.

Pertemuan terakhir diadakan di Moskow, di mana Gorbachev dan George HW Bush menandatangani perjanjian pengawasan senjata.

Akhirnya, Perang Dingin secara resmi dinyatakan berakhir di Malta Summit pada tahun 1989.



Akhir Perang Dingin

Presiden AS, George HW Bush, dan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mengumumkan akhir Perang Dingin di KTT Malta pada tahun 1989.

Pada 1990, Tembok Berlin hancur sepenuhnya dan reunifikasi Jerman (membuat Berlin sebagai kota bersatu tunggal) berlangsung.

Pada 1991, Uni Soviet dibubarkan sepenuhnya disusul dengan 15 republik Soviet yang mendeklarasikan kemerdekaan mereka.






sumber:

  • http://www.amazine.co/39023/bagaimana-perang-dingin-berakhir-ini-5-faktor-pendorongnya/
  • http://www.amazine.co/39004/7-penyebab-yang-memicu-terjadinya-perang-dingin/
  • http://www.amazine.co/39000/16-fakta-informasi-menarik-tentang-perang-dingin/
.

Minggu, 15 Maret 2015

Paratrooper



Pasukan Penerjun payung (paratrooper) adalah tentara yang dilatih secara khusus dalam pengoperasian parasut serta memiliki kemampuan terjun payung.

Para prajurit terjun payung dapat menembus medan perang di belakang garis musuh karena bisa diterjunkan langsung dari pesawat.

Dalam sejarah peperangan yang melibatkan kekuatan udara, telah banyak tercatat misi-misi gemilang yang berhasil dilakukan oleh penerjun payung.

Konsep menggunakan parasut untuk mendaratkan tentara di daerah tertentu berkembang pesat saat Perang Dunia II. Penerjun payung bersifat sangat fleksibel dan umumnya didaratkan dalam kelompok kecil untuk kemudian secara cepat menjalankan misi yang diperintahkan.




Pasukan terjun payung yang diterjunkan di belakang garis pertahanan musuh berpotensi mengeksploitasi kelemahan musuh sekaligus melakukan misi awal sebelum kekuatan yang lebih besar melakukan serangan langsung.

Pasukan terjun payung juga bisa digunakan untuk memata-matai wilayah musuh atau menyediakan cadangan pasukan yang diperlukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui darat.

Pasukan Parasut di Perang Dunia II juga mengembangkan parasut dan teknik rigging untuk menjatuhkan peralatan yang dibutuhkan ke medan perang.

Saat ini, dengan teknik rigging yang makin canggih, menjadi dimungkinkan untuk menjatuhkan kendaraan dan senjata berat ke tanah bersama dengan persediaan untuk pengungsi dan objek lainnya. Rigging untuk benda berat membutuhkan keahlian khusus untuk memastikan objek tidak rusak selama penerjunan serta memastikan bahwa mereka jatuh di tempat yang tepat.

Untuk memenuhi syarat sebagai pasukan penerjun payung, seorang prajurit mengalami pelatihan reguler dan kemudian menerima pelatihan terjun payung khusus.

Pelatihan memuat berbagai hal seperti teknik skydiving yang tepat, menggunakan parasut khusus yang digunakan dalam paratrooping, dan tentang teknik untuk tetap berada dalam formasi ketika terjun dalam kelompok besar.

Biasanya, pasukan terjun payung merupakan bagian dari cabang udara militer, seperti Angkatan Udara.





sumber: http://www.amazine.co/27997/apa-itu-paratrooper-informasi-tentang-pasukan-terjun-payung/
.

Rabu, 11 Maret 2015

Sekilas tentang Penembak Misterius (Petrus)




Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus (Operasi Clurit) adalah suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Soeharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. 


Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "Petrus", Penembak Misterius..


Awal Mula



Petrus berawal dari operasi penanggulangan kejahatan di Jakarta. Pada tahun 1982, Soeharto memberikan penghargaan kepada Kapolda Metro Jaya, Mayjen Pol Anton Soedjarwo atas keberhasilan membongkar perampokan yang meresahkan masyarakat.

Pada Maret tahun yang sama, di hadapan Rapim ABRI, dan pada Soeharto meminta polisi dan ABRI mengambil langkah pemberantasan yang efektif menekan angka kriminalitas.

Permintaannya ini disambut oleh Pangopkamtib Laksamana Soedomo dalam rapat koordinasi dengan Pangdam Jaya, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta di Markas Kodam Metro Jaya tanggal 19 Januari 1983. Dalam rapat itu diputuskan untuk melakukan Operasi Clurit di Jakarta, langkah ini kemudian diikuti oleh kepolisian dan ABRI di masing-masing kota dan provinsi lainnya




Antara HAM dan Penumpasan Kejahatan

Pada tahun 1983 tercatat 532 orang tewas, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Pada Tahun 1984 ada 107 orang tewas, di antaranya 15 orang tewas ditembak.

Tahun 1985 tercatat 74 orang tewas, 28 di antaranya tewas ditembak. Para korban Petrus sendiri saat ditemukan masyarakat dalam kondisi tangan dan lehernya terikat. Kebanyakan korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, 
di depan rumah, dibuang ke sungai, laut, hutan dan kebun.



Pembuangan Korban di Pinggir Jalan




Pembuangan Korban di Kebun


Pola pengambilan para korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal dan dijemput aparat keamanan.

Kondisi mayat banyak dengan luka tembak di kepala, leher dan dada. Selain itu mayat-mayat tersebut juga dihiasi tato di tubuhnya dan ciri khas lainnya, mayat yang diketemukan di Jakarta kebanyakan mengambang dalam karung yang hanyut di sungai dan dalam kondisi mayat terikat.

Petrus pertama kali dilancarkan di Yogyakarta dan diakui terus terang Dandim 0734 Letkol CZI M Hasbi (kini Wakil Ketua DPRD Jateng, red) sebagai operasi pembersihan para gali (Kompas, 6 April 1983). Panglima Kowilhan II Jawa-Madura Letjen TNI Yogie S. Memet yang punya rencana mengembangkannya. (Kompas, 30 April 1983). Akhirnya gebrakan itu dilanjutkan di berbagai kota lain, hanya saja dilaksanakan secara tertutup

Ditinjau dari korban OPK yang merata di kota-kota besar tanah air, ini menunjukkan fakta bahwasanya OPK memang sengaja dilancarkan dengan skala nasional dan ternyata cukup berhasil menumpas angka kejahatan secara telak.

Dari ciri khas cara penculikan dan penjemputan korban oleh aparat, cara eksekusi, perlakuan terhadap mayat hingga proses pembuangan memang OPK dilancarkan untuk memberi shock therapy yang sangat efektif. Akibatnya pemberitaan media sangat gencar mengenai operasi Petrus yang sukses membereskan ratusan penjahat dan operasi itu tetaplah sebuah misteri tersendiri.



Benny Moerdani dengan Soeharto


Benny Moerdani sebagai Panglima Kopkamtib memberikan pernyataan kepada pers bahwa penembakan gelap yang terjadi mungkin akibat dari perkelahian antar geng bandit. Wartawanpun tidak ada yang berani melanjutkan pertanyaan kepada jenderal yang terkenal tegas dan galak.

Banyak juga pendapat yang kontra, mereka keberatan bila sasaran OPK hanya penjahat kelas teri atau yang hanya memiliki tato tetapi bukan penjahat kakap.

Pembunuhan selama era OPK sendiri telah menelan korban jiwa sebanyak 3.000 orang. Hal ini dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Hans van den Broek dalam kunjungannya ke Jakarta medio awal Januari 1984.

Ada dua butir peluru segera bersarang di tubuhnya. Satu di dada dan satu di kepala. Tubuhnya lalu tumbang dan dibiarkan tergeletak di pinggir jalan. Esok hari, bisik-bisik beredar di masyarakat. Dia adalah Robert preman yang selama ini ditakuti !



Kala itu, para pria bertato disergap ketakutan karena muncul desas-desus, petrus mengincar lelaki bertato. Peristiwa penculikan dan penembakan terhadap mereka yang diduga sebagai gali, preman, atau residivis itu, belakangan, diakui Presiden Soeharto, "Ini sebagai shock therapy,"

Mayat-mayat itu ketika masih hidup dianggap sebagai penjahat, preman, bromocorah, para gali, dan kaum kecu yang dalam sejarah memang selalu dipinggirkan, walau secara taktis juga sering dimanfaatkan. Pada saat penembak misterius merajalela, para cendekiawan, politisi, dan pakar hukum angkat bicara.

Intinya, mereka menuding bahwa hukuman tanpa pengadilan adalah kesalahan serius.

Namun, apakah karena shock therapy yang dipelajarinya entah dari mana itu kejahatan memang mereda? Tanyakanlah kepada sindikat Kapak Merah…





Sumber: 
  • http://www.kaskus.co.id/thread/54e98fb5108b46561c8b4569/?ref=homelanding&med=hot_thread
  • Wikipedia & Rangkuman Forum Militer
.

Selasa, 10 Maret 2015

Tank T-34



T-34 adalah tank jenis medium buatan Rusia (Uni Soviet) yang beroperasi pada pertengahan Perang Dunia II dan juga Perang Dingin.

Diproduksi dari tahun 1940 sampai 1958 M. Walaupun lapisan baja dan senjatanya kemudian diungguli oleh tank lainnya pada era itu, T-34 sering disebut sebagai tank paling efektif, efisien, dan memiliki desain paling berpengaruh pada Perang Dunia II. Pertama kali diproduksi di pabrik KhPZ di Kharkov (Kharkiv, Ukraina), T-34 adalah tulang punggung andalan utama Tentara Merah pada Perang Dunia II dan diekspor secara meluas setelah itu.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa pelopor dari gerak pasukan mobile dan lapis baja dengan mengutamakan kedinamisan, gerak cepat dan fire power adalah Jerman dengan Jendral Heinz Guderian, akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ketangguhan dan superioritas divisi-divisi panzer Jerman mulai tersaingi, bukan oleh kualitas saingannya, namun karena kuantitasnya.






Serangan Jerman terhadap Uni Soviet di pertengahan tahun 1941 seolah-olah tak terhentikan. Gerak maju divisi-divisi Jerman yang dipadukan dengan gerak tentara lapis bajanya sungguh mencengangkan dunia. Bahkan dengan pertahanan yang didukung lebih dari 20.000 tank lapis bajanya, Soviet tidak mampu berbuat banyak. Itu karena kualitas dan kemampuan tempur dari tank-tank Soviet yang tidak baik. Serta kualitasnya yang dibuat dengan cara seadanya. Membuat tank yang berjumlah ribuan tersebut terbantai sia-sia di medan pertempuran.


T-34 Dalam Pertempuran Kursk


T-34 adalah Jawaban dari Soviet atas serangan invasi Jerman yang membabi buta dengan divisi-divisi panzernya. Tidak seperti tank-tank Jerman yang mengutamakan keamanan, daya serang dan kekuatan. T-34 merusak semua gaya ortodoks Jerman dengan meninggalkan prinsip-prinsip itu. T-34 dibuat terutama untuk memenuhi kebutuhan tank Soviet yang mendesak, karena dari hari ke hari, keadaan front mereka semakin memburuk. T-34 dibuat untuk melakukan manuver tinggi dan mampu bertempur baik sebagai infantry support maupun sebagai battle tank.

Pada awal tahun 1942, di utara, Wehrmacht semakin mendesak Tentara Merah untuk memperketat pertahanan mereka di sekitar Leningrad ‘St. Petersburg sekarang’, di tengah, Moskow hampir tertembus pertahannya, sedangkan di selatan, pengepungan Stalingrad hampir menemui titik akhir. Situasi inilah yang menyebabkan produksi tank diutamakan dan ternyata strategi itu tepat.


T32T-34/85 model 1943
Model T-34/76 (kiri) dan Model T-34/85 (kanan)



Produksi tank Rusia yang semenjak tahun 1941 dipindahkan ke pedalaman siberia yang aman dari pengeboman Luftwaffe tidaklah kecil, mereka mampu rata-rata memproduksi 600 hingga 700 tank dan kendaraan lapis baja lain per bulan, dan jumlah ini membengkak dua kali lipatnya di tahun 1943. Sebagian besar adalah produksi tank jenis baru ini. Total, seluruh T-34 yang berhasil dibuat selama perang mencapai angka lebih dari 33.000 unit. Jumlah produksi tersebut terus tinggi bahkan setelah perang berakhir. Membuat T-34 dinobatkan sebagai varian tank terbanyak yang pernah diproduksi di dunia. Total produksinya mencapai lebih dari seratus ribu unit.

Besarnya jumlah produksi T-34 ini segera membalik keadaan, adalah Jendral Georgy Zhukov yang secara cerdik mereorganisasi kekuatan lapis baja Rusia sehingga mampu membentuk suatu mesing giling raksasa. Barisan divisi-divisi lapis baja ini menghancurkan pengepungan kota Moskow, di selatan, pengepungan terhadap kota Stalingrad juga menemui ajalnya. Bahkan Jerman harus menderita kerugian besar di Stalingrad dengan tertawannya 100 ribu lebih prajurit dan 24 Jendral termasuk Jendral Von Paulus.


T34 axis Kursk
Model T-34/76 dan T-34/85 yang dirampas oleh Jerman


T-34 terus memainkan peranan pentingnya selama perang berlangsung. Dalam pertempuran Kursk (Battle of Kursk) yang sering disebut sebagai pertempuran tank terbesar sepanjang sejarah dimana lebih dari 2000 tank Jerman berhadapan langsung dengan lebih dari 3000 tank Uni Soviet, lagi-lagi T-34 yang menentukan kemenangan. Meskipun banyak sekali yang hancur, namun tingkat produksi yang tinggi dari T-34 benar-benar membuat Jerman kewalahan. Offensif yang awalnya menggembirakan bagi kubu Jerman berakhir dengan tragis. Setelah pertempuran Kursk, Jerman harus mundur secara teratur ke tanah airnya sendiri.

T-34 juga menjadi tank asing pertama yang memasuki kota Berlin di tahun 1945 M. Tank ini pula yang mendapat kehormatan pada parade kemenangan Uni Soviet terhadap Jerman pada 1 Mei 1945, bersamaan dengan hari buruh internasional. T-34 walaupun secara teknologi dan kemampuan perang jauh dari tank Jerman seperti Tank Tiger, namun tidak dapat dipungkiri bahwa T-34 merupakan Monster yang datang Dari Timur.

Tank ini adalah kendaraan tempur yang paling banyak diproduksi pada masa Perang Dunia II dan nomor dua terbanyak diproduksi sepanjang masa setelah T-54/55 keduanya buatan Uni Soviet. Pada 1996, T-34 masih dioperasikan oleh angkatan bersenjata dari 27 negara. Rusia setidaknya masih menyimpan banyak stok T-34 di beberapa depot militer bersama tank peninggalan Perang Dunia II lainnya.




Spesifikasi :
  • Weight : 26.5 tonnes (29.2 short tons; 26.1 long tons)
  • Length : 6.68 m (21 ft 11 in)
  • Width : 3.00 m (9 ft 10 in)
  • Height : 2.45 m (8 ft 0 in)
  • Crew : 4 (T-34/76), 5 (T-34-85)
  • Armor : Front 81 mm (3.2 in), Side 51 mm (2.0 in), Rear 57 mm (2.2 in) effective

Performasi :
  • Engine : Model V-2-34 38.8 L, V12Diesel engine 500 hp (370 kW)
  • Power/weight : 17.5 hp/tonne
  • Suspension : Christie
  • Ground clearance : 0.4 m (16 in)
  • Operational range : 400 km (250 mi)
  • Speed : 53 km/h (33 mph)

Senjata :
  • Main armament 76.2 mm (3.00 in) F-34 tank gun (T-34-85: 85 mm ZiS-S-53 gun)
  • Secondary armament 2 × 7.62 mm (0.308 in) DT machine guns


.

Rabu, 18 Februari 2015

Pistol Colt M1911



Colt 1911 
dirancang oleh Samuel Colt dan John Browning pada tahun 1887. Rancangan senjata dengan sistim magazen tersebut awalnya didisain untuk tentara Amerika yang merasa kewalahan menggunakan revolver kaliber 38 dalam melawan perlawanan suku Moro di Filipina.

Dengan desain baru dan peluru berdiameter lebih besar (kaliber 45), Pistol yang diambil dari bahasa Perancis ‘pistolet’ dirancang untuk memberikan daya hantam (stopping power) lebih besar ketimbang revolver caliber 38 yang saat itu digunakan oleh tentara Amerika.

Pada tahun 1906, desain-desain pistol yang dirancang oleh pembuat senjata Colt, Browning, Luger, Savage, Knoble, Bergmann, White-Merrill and Smith & Wesson, mulai diuji-cobakan di kemiliteran Amerika.

Salah satu rancangan, yakni milik Samuel Colt saat itu menjadi produk terbaik pada ujicoba yang dijalankan pada tanggal 3 Maret 1911. Model tersebut kemudian populer dengan nama Colt 1911.

Pada ujicoba tersebut, pistol desain Colt tersebut lulus menembakkan 6000 peluru dengan penembakan terus-menerus per-100 butir peluru, dengan masa istirahat 5 menit, dan pembersihan pistol setiap 1000 peluru.

Setelah lulus ujicoba tersebut. Pistol tersebut diproduksi secara massal, dan diberi kode seri Colt Model 1911-A1 (atau M1911-A1). Sejak saat itu, desain pistol tidak (atau belum) pernah berubah hingga kini. Colt 1911 tersebut, sering dijuluki “A Mother of All Pistol.”




Spesifikasi :
  • Weight : 2.44 lb (1,105 g) empty, with magazine
  • Length : 8.25 in (210 mm)
  • Barrel length : Government model: 5.03 in (127 mm), Commander model: 4.25 in (108 mm), Officer's ACP model: 3.5 in (89 mm)
  • Cartridge : .45 ACP (11.43 mm)
  • Action : Short recoil operation
  • Muzzle velocity : 825 ft/s (251 m/s)
  • Feed system : 7-round standard detachable box magazine






.