Tampilkan postingan dengan label Post-Modern Age. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Post-Modern Age. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Maret 2015

11 Jenis Sniper yang digunakan Pasukan Elite Indonesia




Beragam senapan sniper di gunakan di lingkungan TNI saat ini. Beda dengan polri yang hanya memiliki satuan 1 gegana dan Detasemen 88 Anti Teror.

Sniper yang di gunakan lebih aman, yaitu Armalite AR-10T buatan Amerika Serikat. Sebenarnya tidak efektif bagi sebuah Korps. berikut parade sniper yang digunakan TNI-Polri.



1. REMINGTON 700


Inilah salah satu senapan sniper terbaik di dunia. Dikembangkan dari keberhasilan Winchester 70, Remington 700 belakangan di pilih lagi saat AS butuh sniper baru, M24 Remington mengembangkan model 700 sejak 1962, ketika Winchester menolak permintaan Marinir AS untuk penggantian Laras. Charlos Hatchock termasuk pengguna model 700.

Nama : Remington 700
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Sistem : Bolt Action
Berat : 4,08 kg kosong tanpa telescope
Panjang : 1,662 mm
Laras : 660 mm
Pengguna : Marinir




2. GALIL GALATZ/99 R



Ide dasarnya tak lain senapan serbu AB Israel Galil AR. Lewat proses publikasi lahirlah Galil Galatz. Tak sukses pendahulunya galatz konon punya akurasi rada payah. Selain itu, ongkos produksinya juga mahal. Meski sempat di produksi banyak, IMI terpaksa merilis versi lanjutnya Galil 99r sistem otomatis.

Galil Galatz 99 Israel
Nama : Galil 99R
Kaliber : 7,62 mm
Panjang : 111,5 cm
Laras : -
Berat : 6,4 kg
Sistem : Semi outo
Magasen : 20
Pengguna : Kostrad





3. SPR-1,2 & 3


SPR alias Senjata Penembak Runduk buatan PT. Pindad Indonesia ini sudah menjadi standar TNI. Secara keseluruhan, semua persyaratan sudah dimiliki. Mulai dari laras yang panjang, teleskop dan bipod yang ampuh membidik target dengan jaminan akurasi dan stabilitas tinggi. Hanya sayang, body masih menggunakan kayu.

Nama : SPR-1
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : Bolt Action
Alat bidik : teleskop
Pengguna : TNI






4. SIG SHR 970


Baik varian STR maupun SHR 970, sama-sama dikembangkan dari SHR (Swiss Hunting Rifle) oleh pabrik SIG arms, Swiss. SHR merupakan lightweight Tacicla Rifle, sementara STR Long Range Rifle. Kelebihan SIG 970 adalah kemudahan mengganti laras dan Kaliber. SIG SHR 970 Tactical Rifle Kaliber 7,62mm x 51 mm

Nama : SIG LTR 970
Kaliber : 7,62mm NATO (.308 WIN) atau 300 Win Magnum
Sistem : Bolt Action, rotating bolt
Laras : 690 mm
Berat : 4,43 kg kosong tanpa scope
Panjang : 1.143 mm
Pengguna : Den Bravo 90





5. HECATE II


Tak Banyak satuan TNI memiliki sniper berat sekelas FNH/PGM Ultima Ratio Hacate II. Mengusung kaliber 12,7 mm dan bobot yang berat, pastilah akurasinya bagus. Mungkin karena spesialisasi teror pesawat terbang, bravo 90 memilih Hacate II yang pelurunya anti material.

Nama : Hecate II
Kaliber : 50 BMG (12,7 x 99m)
Sistem : Bolt Action
Laras : 700 mm
Berat : 13,8 Kg
Panjang : 1.380mm
Magasen : 7 Peluru
Pengguna : Den Bravo 90




6. SIG SAUER SSG 3000

SSG 300 dibuat oleh SIG Arms, Swiss dan J.P Sauer Jerman. SSG 3000 dikembangkan dari senapan target sauer200STR. Masih menganut sistem Bolt Action, hanya saja anak pelurunya sudah pake rumah alias magasin.

SSG 3000 Jerman
Nama : SIG Sauer SSG 3000
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Panjang : 1.180 mm
Laras : 610 mm
Weight : 6,2 kg
Magasin : 5
Pengguna : Den Bravo 90, marinir






7. BRNO CZ550


Jujur saja, sniper satu ini masih berteknologi lawas. Senjata ini berasal dari Republik Chechnya dan pernah terihat di Markas Kepala Negara , Paspamres. Cz550 merupakan versi modern dari modal 70 dan mauser 98.

Nama : Brno cz 550
Kaliber : 7,62 mm
Sistem : bolt Action
Pengguna : Paspamres





8. ARMALITE AR-10


Detasmen 88 Antiteror Polda Metro Jaya di dapati menggunakan AR-10 bukannya M-24 seperti yang disebut-sebut selama ini. Belum ada prestasi yang bisa disebut. Berhubung masih baru. Tim memasangkan dengan teropong bushnell.

Nama : AR-10
Kaliber : .308 / 7,62 mm (.243 win)
Laras : 610 mm
Berat : 4,72 kg
Sistem : Gas operated, Rotating bolt, semi-auto
Akurasi : 1" groups at 100 yard (93m) dgn ketepatan (1moa)
Pengguna : Den 88 AT Polri




9. STEYR SSG-69


Steyr Mannilicher MOD SSG-69 bolt Action kaliber 7,62 x 51mm diproduksi oleh steyr Daimter puch, swis, sudah menjadi sniper standar AD Austria.

Nama : SSG 69
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : bolt Action
Alat bidk : teleskop
Pengguna : Yonif Linud 328




10. SIG SG 550


Dibuat oleh SAN Swiss ARMS (sekarang anggota dari grup SIGARMS). Sniper SG 550 sangat cocok untuk penembakan jarak menengah dan digunakan oleh polisi antiteror. Karena sangat mudah di operasikan dan mempunyai akurasi yang baik.

Nama : SG-550
Kaliber : 5.58 mm Nato (.223 Rem)
Sisitem : Gas, semi-auto
Laras : 650 mm
Berat : 7,02 kg
Panjang : 1.130 mm
Magasin : 5,20,30
Pengguna : Marinir





11. DANEL NTW 20


Ini dia senjata sniper ketiga kelas berat yang dimiliki indonesia, tak ayal senjata sniper hasil rancangan Tony Neophytou / Afrika selatan membuat indonesia kesengsem membeli senjata ini bayangkan saja ia berhasil menciptakan Heavy sniper rifle yang bisa memuntahkan dua tipe peluru.

Cukup dengan mengganti laras maka NTW 20 bisa di pakai untuk melontarkan peluru 14,5 mm Rusia atau kaliber 20 mm. bukan itu saja NTW 20 juga mengadopsi laras dan bolt dari desain meriam otomatis vektor GA1

Nama : NTW 20
Kalier : 20 x 8,5 mm MG151 atau 14,5 X 114 mm Rusia
Panjang : 1,79 m/2,015 m
Berat : 26/29 Kg
Pengguna : Taifib 1 Marinir






sumber:
  • http://www.lihat.co.id/2013/08/11JenisSenjataSniperyangDimilikiPasukanEliteIndonesia_19.html
  • http://m.kaskus.co.id/thread/54af95e0a09a399e158b4576

.

Selasa, 17 Maret 2015

Pistol Glock 17



Glock 17 adalah salah satu pistol yang paling banyak digunakan oleh penegak hukum di seluruh dunia, dan juga merupakan senjata pertama yang menggunakan bahan sintetis (bukan logam).



Glock 17 dibuat pertama kali pada tahun 1979. Senjata ini merupakan pelopor penggunaan rangka polimer.

Pada awalnya, banyak pengguna menolak gagasan sebuah pistol yang terbuat dari plastik. Namun, keandalan dan akurasi mengesankan membuat senjata ini segera mendapatkan popularitas.

Glock 17 pada awalnya dibuat saat militer Austria mengumumkan perlunya pistol baru untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sembilan produsen senjata yang berbeda bersaing untuk membuktikan diri dengan Glock 17 akhirnya memenangkan kompetisi.

Pada tahun 1983, militer dan polisi Austria mengadopsi senjata ini. Setelah itu, tentara Norwegia dan Swedia segera mengikuti.

Dalam beberapa tahun kemudian, berbagai lembaga penegak hukum dan unit angkatan bersenjata di seluruh dunia turut menggunakan Glock 17.

Pada tahun 1985, Glock membuka markasnya di Amerika Serikat dan mulai mengimpor senjata ini dari Austria.

Segera, baik warga sipil dan aparat penegak hukum mengadopsi Glock 17 sebagai senjata pilihan mereka. Saat ini, pistol Glock digunakan oleh 65 % aparat penegak hukum di Amerika Serikat.

Selain itu, Glock 17 juga menjadi pilihan populer yang digunakan oleh warga sipil AS sebagai senjata untuk pertahanan diri.




Glock 17 menggunakan amunisi 9mm atau 9x19mm Parabellum. Magazinenya mampu menampung 17 peluru, sehingga penggunanya tidak harus sering mengisi ulang.

Beberapa negara bagian AS hanya mengizinkan warga sipil untuk memiliki pistol dengan magazine berisi 10 peluru atau kurang.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Glock 17 juga memproduksi varian yang hanya bisa menampung 10 peluru.
Kolektibilitas




Karena Glock 17 adalah senjata modern dan banyak digunakan, nilai kolektibilitasnya terbilang rendah. Namun, rilisan awal dari senjata ini mungkin menarik bagi beberapa kolektor.

Sebagai pertahanan diri, Glock 17 adalah senjata yang ideal karena akurat, dapat diandalkan, dan magazine yang mampu menampung banyak peluru.



Spesifikasi :
  • Cartridge : 9×19mm Parabellum (Glock 17, 18, 19, 26, 34)
  • Action : Short recoil, locked breech, tilting barrel
  • Muzzle velocity : 375 m/s (1,230 ft/s) (Glock 17, 17C, 18, 18C)
  • Effective firing range : 50m (55yard) (Glock 17, 17C, 18, 18C)
  • Feed system : Box magazine
  • Sights : Fixed, adjustable and tritium-illuminated handgun night sights


.

Minggu, 15 Maret 2015

Paratrooper



Pasukan Penerjun payung (paratrooper) adalah tentara yang dilatih secara khusus dalam pengoperasian parasut serta memiliki kemampuan terjun payung.

Para prajurit terjun payung dapat menembus medan perang di belakang garis musuh karena bisa diterjunkan langsung dari pesawat.

Dalam sejarah peperangan yang melibatkan kekuatan udara, telah banyak tercatat misi-misi gemilang yang berhasil dilakukan oleh penerjun payung.

Konsep menggunakan parasut untuk mendaratkan tentara di daerah tertentu berkembang pesat saat Perang Dunia II. Penerjun payung bersifat sangat fleksibel dan umumnya didaratkan dalam kelompok kecil untuk kemudian secara cepat menjalankan misi yang diperintahkan.




Pasukan terjun payung yang diterjunkan di belakang garis pertahanan musuh berpotensi mengeksploitasi kelemahan musuh sekaligus melakukan misi awal sebelum kekuatan yang lebih besar melakukan serangan langsung.

Pasukan terjun payung juga bisa digunakan untuk memata-matai wilayah musuh atau menyediakan cadangan pasukan yang diperlukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui darat.

Pasukan Parasut di Perang Dunia II juga mengembangkan parasut dan teknik rigging untuk menjatuhkan peralatan yang dibutuhkan ke medan perang.

Saat ini, dengan teknik rigging yang makin canggih, menjadi dimungkinkan untuk menjatuhkan kendaraan dan senjata berat ke tanah bersama dengan persediaan untuk pengungsi dan objek lainnya. Rigging untuk benda berat membutuhkan keahlian khusus untuk memastikan objek tidak rusak selama penerjunan serta memastikan bahwa mereka jatuh di tempat yang tepat.

Untuk memenuhi syarat sebagai pasukan penerjun payung, seorang prajurit mengalami pelatihan reguler dan kemudian menerima pelatihan terjun payung khusus.

Pelatihan memuat berbagai hal seperti teknik skydiving yang tepat, menggunakan parasut khusus yang digunakan dalam paratrooping, dan tentang teknik untuk tetap berada dalam formasi ketika terjun dalam kelompok besar.

Biasanya, pasukan terjun payung merupakan bagian dari cabang udara militer, seperti Angkatan Udara.





sumber: http://www.amazine.co/27997/apa-itu-paratrooper-informasi-tentang-pasukan-terjun-payung/
.

Rabu, 18 Februari 2015

Pistol Colt M1911



Colt 1911 
dirancang oleh Samuel Colt dan John Browning pada tahun 1887. Rancangan senjata dengan sistim magazen tersebut awalnya didisain untuk tentara Amerika yang merasa kewalahan menggunakan revolver kaliber 38 dalam melawan perlawanan suku Moro di Filipina.

Dengan desain baru dan peluru berdiameter lebih besar (kaliber 45), Pistol yang diambil dari bahasa Perancis ‘pistolet’ dirancang untuk memberikan daya hantam (stopping power) lebih besar ketimbang revolver caliber 38 yang saat itu digunakan oleh tentara Amerika.

Pada tahun 1906, desain-desain pistol yang dirancang oleh pembuat senjata Colt, Browning, Luger, Savage, Knoble, Bergmann, White-Merrill and Smith & Wesson, mulai diuji-cobakan di kemiliteran Amerika.

Salah satu rancangan, yakni milik Samuel Colt saat itu menjadi produk terbaik pada ujicoba yang dijalankan pada tanggal 3 Maret 1911. Model tersebut kemudian populer dengan nama Colt 1911.

Pada ujicoba tersebut, pistol desain Colt tersebut lulus menembakkan 6000 peluru dengan penembakan terus-menerus per-100 butir peluru, dengan masa istirahat 5 menit, dan pembersihan pistol setiap 1000 peluru.

Setelah lulus ujicoba tersebut. Pistol tersebut diproduksi secara massal, dan diberi kode seri Colt Model 1911-A1 (atau M1911-A1). Sejak saat itu, desain pistol tidak (atau belum) pernah berubah hingga kini. Colt 1911 tersebut, sering dijuluki “A Mother of All Pistol.”




Spesifikasi :
  • Weight : 2.44 lb (1,105 g) empty, with magazine
  • Length : 8.25 in (210 mm)
  • Barrel length : Government model: 5.03 in (127 mm), Commander model: 4.25 in (108 mm), Officer's ACP model: 3.5 in (89 mm)
  • Cartridge : .45 ACP (11.43 mm)
  • Action : Short recoil operation
  • Muzzle velocity : 825 ft/s (251 m/s)
  • Feed system : 7-round standard detachable box magazine






.

Selasa, 17 Februari 2015

Senapan Thompson



Senapan mesin ringan (submachine gun) Thompson, juga dikenal sebagai Tommy Gun, dirancang oleh Jenderal Amerika, John T. Thompson, pada tahun 1919 M.

Senapan ini menjadi terkenal pada tahun 1920an, saat digunakan oleh banyak gangster ternama seperti Al Capone, Machinegun Kelly, dan John Dillinger.




Ketika sedang mengembangkan senapan mesin ringan, Jenderal Thompson (gambar diatas) ingin membuat sebuah senapan semi-otomatis yang dapat dengan aman dan mudah digunakan dalam situasi pertempuran.

Thompson dan timnya segera menyadari beberapa kekurangan pada prototipe awal dan segera melakukan perbaikan. General Thompson kemudian mengusulkan gagasan “senapan mesin genggam” bukan lagi senapan semi-otomatis.

Senjata baru ini akan memiliki kemiripan dengan Bergmann MP18 dari Jerman yang merupakan senapan mesin ringan pertama.

Pada awalnya, senapan rancangan Thompson disebut Annihilator tetapi berganti nama menjadi Thompson Machine Gun sebelum akhirnya dipasarkan. Salah satu pengguna awal senapan ini adalah US Postal Inspection Service. Mereka menggunakan senjata untuk mencegah perampokan surat.

Korps Marinir Amerika Serikat segera mengikuti menggunakan Thompson, disusul oleh sejumlah lembaga penegak hukum. Senjata itu juga tersedia untuk warga sipil tetapi tidak terlalu populer akibat harganya yang mahal ($ 200 atau $ 2.500 nilai saat ini).

Harga yang mahal dikarenakan senapan ini dbuat dari bahan berkualitas tinggi dan biaya produksi yang tinggi. Namun demikian, Tommy gun tetap diserap oleh sebagian kecil warga sipil, terutama para anggota mafia terkenal pada tahun 1920an.



Para anggota gangster sering membongkar senjata ini dan menyembunyikannya dalam tas biola. Thompson submachine gun digunakan secara luas selama Perang Dunia II dan terus digunakan sepanjang abad ke-20 .

Selama bertahun-tahun, sejumlah varian telah diproduksi termasuk beberapa model semi-otomatis.




Thompson submachine gun menggunakan amunisi .45 ACP, yang merupakan amunisi pistol. Magazine bisa diisi 185 hingga 230 peluru dengan kecepatan rata-rata 330 meter per detik.





Tommy gun kini banyak dicari para kolektor. Senjata ini diinginkan oleh kolektor senjata Perang Dunia II, kolektor senjata militer, kolektor senjata bersejarah, dan siapa saja yang ingin menambah koleksi senjata berkualitas tinggi.

Di Amerika, full-auto Tommy gun diklasifikasikan sebagai senjata NFA sehingga pemilik harus mendaftarkan kepemilikannya pada Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms, and Explosives.



Spesifikasi :
  • Weight : 10.8 lb (4.9 kg) empty (M1928A1), 10.6 lb (4.8 kg) empty (M1A1)
  • Length : 33.5 in (850 mm) (M1928A1) 32 in (810 mm) (M1/M1A1)
  • Barrel length : 10.5 in (270 mm) 12 in (300 mm) (with cutts compensator)
  • Cartridge : .45 ACP (11.43×23mm)
  • Action : Blowback, Blish Lock
  • Rate of fire : 600–725 rpm (M1928), 700 rpm (M1A1), 1500 rpm (M1919)
  • Muzzle velocity : 935 ft/s (285 m/s)
  • Effective firing range : 160 feet (50 m)
  • Feed system : 20-round stick/box magazine, 30-round stick/box magazine, 50-round drum magazine, 100-round drum magazine, (M1 and M1A1 models do not accept drum magazines)



.

Selasa, 10 Februari 2015

Senapan AK-47





AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. 


Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947. Jika dibandingkan dengan senapan yang biasa digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.



Awal Mula

Sejarah penciptaan AK-47 bermula pada tahun 1941. Pada akhir september 1941 tentara Jerman memasuki kota di Uni Soviet (sekarang Rusia, red) bernama Bryansk dan menghancurkan hampir 80 % infrastruktur kota serta membunuh tidak kurang dari 80.000 orang. Seorang prajurit lokal bernama Mikhail Kalashnikov yang ketika itu berusia 21 tahun harus dirawat di rumah sakit karena tank-nya terkena tembakan artileri dari pasukan Jerman. Selama dirawat di rumah sakit Mikhail Kalashnikov terobsesi untuk membuat sebuah senjata yang dapat mengusir pasukan Jerman dari kampung halamannya.

Akhirnya pada tahun 1947 Avtomat Kalashnikov (AK-47) diperbolehkan untuk pertama kalinya untuk diproduksi secara massal. Walaupun AK-47 datang agak terlambat untuk terlibat dalam aksi Perang Dunia II tapi Uni Soviet paham betul bahwa AK-47 dapat menjadi senjata paling penting di dunia modern sehingga mereka bekerja sangat keras untuk menyembunyikan keberadaan AK-47 dari dunia barat. Tentara Soviet membawa AK-47 mereka yang ditutupi dengan tas khusus dan mereka bahkan memunguti selongsong peluru mereka untuk menyembunyikan senjata baru mereka.

Akhir tahun ‘50-an Uni Soviet mulai menggunakan AK-47 untuk menyebarkan pengaruh komunisme ke seluruh dunia. Dibandingkan dengan senjata buatan Amerika M-15, M-14 dan M16, AK-47 terbukti lebih superior. AK-47 terbukti lebih tahan banting dan mampu bekerja dengan sangat baik di berbagai kondisi. Hal ini sangat menguntungkan bagi daerah2 yang tidak memiliki fasilitas perbaikan senjata. Uni Soviet memberikan lisensi gratis kepada negara-negara kiri seperti Bulgaria, Cina, Jerman Timur, Honggaria, Korea Utara, Polandia, dan Yugoslavia.

Para ahli senjata Amerika ketika itu tidak melihat keunggulan AK-47 dan terus mengandalkan kepada senjata seperti M-1 dimana senjata ini memiliki peran yang begitu besar terhadap kemenangan sekutu di perang dunia kedua. Tapi M-1 terlalu berat dan hanya memiliki delapan putaran pada magazine-nya serta bukan merupakan senjata otomatis.






Reputasi AK-47

Baru di perang Vietnam tentara Amerika menghadapi langsung AK-47 di medan perang. Pasukan Amerika akhirnya harus membayar kegagalan pemerintah mereka dalam menyadari kekuatan dari senjata sederhana Avtomat Kalashnikov. Disamping segala keunggulan fasilitas tempur yang dimiliki pasukan Amerika mereka memiliki satu kelemahan yaitu mereka tidak memiliki sebuah senjata infantri yang mampu menandingi keunggulan AK-47. Perang Vietnam merupakan perang infantri sejati yang tentunya banyak menempatkan kedua belah pihak di sebuah kondisi konfrontasi satu lawan satu. Pihak yang mampu mengeluarkan jumlah peluru lebih banyak dan lebih cepat adalah pemenang.

Setelah beberapa tahun perdebatan berlangsung, Tentara Amerika akhirnya mengeluarkan senjata otomatisnya yang keren dan canggih M-16.

Pada musim panas 1966 lebih dari 100.000 M-16 dipesan dan segera dikirim ke perang di Asia. Namun pada bulan oktober pada tahun yang sama laporan mulai bermunculan. M-16 dilaporkan “jamming” atau tidak lancar dalam mengeluarkan peluru. Banyak pasukan Amerika yang ditemukan meninggal dengan senjata mereka dalam kondisi tidak berfungsi. Moral pasukan Amerika pun turun karena mereka tidak percaya dengan senjata yang mereka miliki. Bahkan ironisnya tentara Amerika selalu mengambil Ak-47 dari tentara Vietnam yang tertembak dan menggantikan M-16 mereka.

Apabila perang Vietnam memberikan reputasi tertinggi kepada AK-47 maka pada perang Afghanistan di pertengahan tahun ‘80-an memulai penyebaran AK-47 ke seluruh dunia ketika kerajaan Uni Soviet mulai jatuh. Secara strategis, invasi Soviet di Afghanistan terlihat sukses. Kurang dari 70 prajurit Soviet meninggal dunia dan kebanyakan dari mereka bukan merupakan korban dari pertempuran langsung. Para ahli perang Soviet mengantisipasi invasi mereka hanya berlangsung kurang dari 3 tahun. Suatu strategi yang terdengar realistis mengingat pasukan Afghanistan tidak dilengkapi persenjataan modern. Tapi itu semua berubah ketika Amerika melalui CIA mulai membantu secara intensif pasukan Afghanistan melalui Pakistan. Dan ironisnya, CIA menyalurkan ratusan ribu senjata AK-47 yang kebanyakan datang dari Cina kepada pasukan Afghanistan. Alasan CIA menyalurkan AK-47 daripada senjata buatan Amerika adalah karena AK-47 dapat diandalkan, harga yang murah, dan ketersediaannya yang sangat mudah dicari. Lebih jauh keberadaan senjata buatan Soviet di tangan para mujaheddin ini tidak mudah untuk ditelusuri jejaknya sehingga Pemerintah Amerika akan lebih mudah mengelak dari keterlibatan mereka.

Bertahun-tahun kemudian pada sebuah testimoni di depan kongres, CIA mengakui bahwa pada tahun 1984 diperkirakan pasokan AK-47 senilai $200 juta telah dikirimkan ke Afghanistan dan hingga 1988 jumlah tersebut mencapai $2 Milyar.

Setelah kehancuran Uni Soviet penyebaran AK-47 benar-benar di luar kendali. Di beberapa belahan dunia seperti Afghanistan, Pakistan, Liberia, Rwanda, AK-47 menjadi semacam simbol kebudayaan. Di negara-negara sangat miskin di benua Afrika dimana perang antar suku terjadi dimana-mana. Keberadaan AK-47 dianggap sebagai alasan konflik-konflik yang terjadi di Afrika menjadi lebih lama dimana seharusnya mereka dapat diselesaikan lebih cepat. AK-47 bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakan Afrika dan di beberapa lokasi AK-47 dinamakan sebagai “African credit card” dimana “you could not leave home without it.”

Di Amerika Latin AK-47 berada di tangan para pengedar obat terlarang dan pemberontak anti pemerintah. Sebagaimana CIA mengirim AK-47 ke Afghanistan, CIA juga melakukan hal yang sama di Nicaragua pada awal tahun 1980-an untuk melawan pemberontak Sandinistas yang didukung oleh Uni Soviet. Bahkan beberapa waktu yang lalu presiden kontroversial dari Venezuela, Hugo Chavez, mengumumkan bahwa pemerintahnya akan membeli 100.000 AK-47 dari Rusia dan berencana untuk membangun pabrik pembuatan senjata tersebut. Apabila itu terjadi maka Venezuela menjadi negara di atmosphere dunia barat yang memproduksi AK-47.

Dan seperti yang sudah disebutkan di atas, AK-47 juga menjadi pilihan nomor satu di Irak. Walau pada tahun 1991 pasukan sekutu menghancurkan hampir semua fasilitas persenjataan di Irak namun pemerintah Saddam Hussein mampu menyimpan beberapa senjata ringannya termasuk AK-47. Ketika pasukan Amerika menginvasi Irak pada tahun 2003, para ahli perang tidak memperhitungkan keberadaan senjata ini. Namun kenyataannya keberadaan AK-47 cukup mampu meletakkan para tentara Amerika di posisi yang berbahaya dimana AK-47 tersebar di antara penduduk sipil dan para pemberontak atau milisi.





Kabar Sang Pembuat
Sekarang di usianya yang ke-85, Mikhail Kalashnikov, yang sudah nyaris tuli serta kehilangan kontrol terhadap tangan kanannya, sering dihantui oleh mesin pembunuh ciptaannya. Di Irak, Sierra Leone, Sudan, dan tempat-tempat lainnya di dunia, terjadi perang dan konflik di daerah perkotaan dimana para pemberontak berhadapan dengan pasukan yang lebih terlatih. Tapi senjata yang lebih canggih dan mahal terlihat bukan tandingan untuk para pemberontak dengan AK-47 yang tidak perlu latihan berlebihan dan mengetahui medan lebih baik. AK 47 sendiri telah mendapatkan pengakuan “selebritis.” Pada tahun 2004 majalah Playboy memasukkan AK-47 sebagai salah satu dari 50 produk yang mengubah dunia di bawah Laptop Apple, pil KB, dan Video Betamax dari Sony. Sementara penyanyi rap seperti Ice Cube dan Eminem menyebutkan AK 47 dalam lirik lagu mereka.

Terlepas dari kesuksesannya menciptakan AK-47, Mikhail Kalashnikov tidak memperoleh royalti sepeser pun. Namun Ia baru saja mengeluarkan merek Vodka dengan namanya yang menjadi hit di Eropa dan Timur Tengah, dan akan memasuki pasar Amerika tahun depan. Ketika diinterview oleh majalah Guardian, Mikhail Kalashnikov berkata, “Saya hanya menciptakannya untuk melindungi tanah kelahiran saya. Saya tidak memiliki penyesalan dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan politisi.” Lebih lanjut Kalashnikov berkata, “Sekarang saya berharap andai saja saya dulu menciptakan mesin pemotong rumput.”




Spesifikasi :


  • Weight : Without magazine 3.47 kg (7.7 lb), Magazine, empty: 0.43 kg (0.95 lb) (early issue), 0.33 kg (0.73 lb) (steel), 0.25 kg (0.55 lb) (plastic), 0.17 kg (0.37 lb) (light alloy)
  • Length Fixed wooden stock: 880 mm (35 in), 875 mm (34.4 in) folding stock extended, 645 mm (25.4 in) stock folded
  • Barrel : length Overall length 415 mm (16.3 in), Rifled bore length 369 mm (14.5 in)
  • Cartridge : 7.62×39mm
  • Action : Gas-operated, rotating bolt
  • Rate of fire : Cyclic 600 rds/min, Practical Semi-auto 40 rds/min, Full-auto 100 rds/min
  • Muzzle velocity : 715 m/s (2,350 ft/s)
  • Effective firing range : 350 m (380 yd)
  • Feed system : 30-round detachable box magazine, There are also 5- 10-, 20- and 40-round box and 75- and 100-round drummagazines available
  • Sights : 100–800 m adjustable iron sights
  • Sight radius: 378 mm (14.9 in)






.

Sabtu, 07 Februari 2015

Howitzer



Howitzer adalah jenis senjata artileri yang digunakan untuk serangan darat. Howitzer memainkan peran penting dalam berbagai peperangan karena daya rusak yang kuat namun tetap fleksibel untuk dipindahkan sesuai keperluan.


Nama Howitzer berasal dari kata dalam bahasa Ceko houfnice (diturunkan dari bahasa Jerman: haubitze dan bahasa Belanda: houwitser), sebuah meriam dari abad ke-15 yang digunakan oleh suku Hussite dalam Perang Hussite (1419-1434 M) antara Kristen Protestan dan Katholik.




Howitzer modern pertama kali muncul pada akhir abad ke-17, ketika orang Swedia menggunakannya dalam pertempuran untuk menghancurkan benteng musuh.

Dibanding mortir dan meriam lainnya, howitzer dianggap lebih fleksibel karena dapat menembak dari berbagai sudut yang berbeda. Ini berarti howitzer dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan sehingga memberikan pasukan sebuah senjata kuat yang serba guna.

Pada pertengahan abad ke-19, howitzer berkembang secara substansial. Pada saat itu, howitzer mampu menembakkan baik cannonball maupun proyektil berbahan peledak sehingga senjata ini sering pula disebut sebagai ‘gun-howitzer’.

Howitzer juga dirancang lebih praktis sehingga mudah dipindahkan dan disiapkan dengan cepat. Field howitzer (howitzer lapangan) terus dirancang semakin besar sehingga mampu memusnahkan dinding perlindungan musuh dan halangan lain.

Saat Perang Dunia I, howitzer bahkan berkembang lebih jauh lagi dengan laras yang lebih besar, kecepatan yang lebih tinggi, dan kaliber lebih besar.

Senjata ini banyak digunakan dalam Perang Dunia I, terutama pada pertempuran parit. Howitzer digunakan untuk ‘membom’ parit pertahanan musuh untuk menciptakan kerusakan yang masif.



Ada berbagai jenis howitzer yang umumnya dibagi berdasarkan mobilitas mereka :


‘field howitzer’ merupakan jenis yang dapat dibawa dan dipindahkan sepanjang pertempuran oleh infanteri lapangan dengan bantuan semacam kereta.



‘Pack howitzer’ merupakan jenis howitzer yang bisa dibongkar kemudian dirakit kembali di tempat pertempuran.



‘Siege howitzer’ umumnya berukuran besar sehingga harus diangkut dengan helikopter dan kemudian dipasang semi permanen.



‘Self-propelled howitzer’ menyerupai tank karena terpasang pada kendaraan tempur dan kadang berupa lapis baja.






Howitzer yang terkenal dalam sejarah antara lain QF 25 pounder milik Inggris dari era Perang Dunia II, howitzer M198 dan M109 yang digunakan oleh Amerika Serikat pada akhir abad ke-20, dan howitzer G5 yang digunakan di Afrika Selatan selama tahun 1980.

QF 25 Pounder



M198 dan M109


Howitzer G5







sumber: 
  • http://www.amazine.co/17289/apa-itu-howitzer-sejarah-dan-jenis-howitzer/
  • en.wikipedia.org
.

Sabtu, 20 Desember 2014

[Foto] Pelatihan Tentara Wanita Amerika Serikat



Hanya sebagian kecil dari tentara wanita AS yang ingin pindah ke pekerjaan tempur. Foto yang diambil pada 18 September 2012 berikut ini menunjukkan pelatihan tentara wanita di lapangan tembak dengan memakai body armor (pelindung tubuh) baru di Fort Campbell, Kentucky-Tennessee, Amerika Serikat.




Sebagian kecil tentara wanita menginginkan pekerjaan yang membawa mereka ke jantung medan pertempuran, ini menurut hasil survei awal terhadap 170 ribu tentara wanita dari tiga angkatan.





Komandan-komandan tempur AS di lapangan merasa risih/gugup apabila ada tentara wanita yang ikut ke tugas tempur, namun mereka bertekad akan memperlakukannya dengan adil.







Selain itu tentara pria juga merasa khawatir kehilangan pekerjaan mereka karena tergantikan tentara wanita, dan tentara wanita juga khawatir jika mereka dimasukkan ke tugas tempur hanya karena mereka wanita, bukan karena kualifikasinya, AP melaporkan.







Sebagian besar tentara wanita AS ingin menjadi Night Stalker- anggota kru helikopter dari unit operasi khusus AS yang terkenal dengan misinya yang membawa Navy SEALS ke tempat persembunyian Osama bin Laden pada 2011 lalu.






Militer AS mengatakan bahwa sekitar 200 ribu dari 1,1 juta pekerjaan merupakan pekerjaan tempur langsung atau terkait dengan tempur seperti artileri medan, teknisi tempur dan lain-lain.





sumber: http://www.artileri.org/2014/03/foto-tentara-wanita-as-terjun-ke-medan-tempur.html
.