Tampilkan postingan dengan label Laut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Laut. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 Februari 2015

8 Tragedi Serangan terhadap Kapal-Kapal Besar




1. MV Armenia, 5.000 – 7.000 orang tewas



MV Armenia dibangun oleh galangan kapal Baltik sebagai kapal transportasi pasukan pada tahun 1928. Armenia digunakan oleh Angkatan Laut Soviet dan dikerahkan sebagai kapal transportasi dan kapal rumah sakit pada tahun 1941. Kemudian diubah menjadi kapal rumah sakit untuk militer di Laut Hitam.

Kapal ini tenggelam di Laut Hitam dalam pelayarannya mengangkut tentara Soviet yang terluka dan warga sipil dari Sevastopol ke Tuapse setelah dihantam dua torpedo yang ditembakkan oleh pesawat pembom Jerman Heinkel He-111H. Tenggelamnya kapal Armenia ini mengakibatkan kematian antara 5.000 hingga 7.000 orang.






2. MV Goya, 6.700 orang tewas



Kapal 5.230 ton ini dibangun oleh Akers Mekaniske Verksted pada tahun 1940 dan digunakan sebagai kapal transportasi Jerman selama Perang Dunia II. Kapal ini dikerahkan untuk mengevakuasi pasukan Jerman dan pengungsi yang melarikan diri dari Tentara Merah Soviet pada tahun 1945.

Pada bulan April 1945, kapal yang kelebihan beban ini sedang berlayar dari Danzig Bay ke Stettin di Laut Baltik ketika dihantam dua torpedo yang ditembakkan oleh kapal selam Soviet L-3. Kapal ini hancur menjadi dua bagian dan tenggelam hanya dalam waktu tujuh menit setelah serangan pertama dan mengakibatkan kematian 6.700 orang.





3. Junyo Maru, 5.620 orang tewas



Kapal 5.131 ton itu dibangun oleh Robert Duncan & Co pada tahun 1913 dan awalya dibangun untuk Lang dan Fulton dan digunakan sebagai kapal kargo.

Kapal itu dipesan oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1938 untuk membawa 6.500 penumpang yang terdiri dari 2.300 tahanan perang Belanda, Amerika, Inggris dan Australia serta 4.200 romusha (buruh paksa) yang berasal dari Jawa (untuk membangun jalur kereta api) dari berlayar dari Tanjung Priok ke Padang.

Kapal ini tenggelam pada September 1944 di lepas pantai barat Sumatera di Samudera Hindia di peraira dekat kota Muko Muko, Bengkulu setelah dihantam torpedo kapal selam Inggris HMS Tradewind dan menewaskan 5.620 orang.

Setelah terjadi bencana dahsyat itu, sekitar 680 tawanan perang dan 200 kuli Jawa berhasil diselamatkan oleh kapal motor Jepang. Mereka yang selamat pun harus rela didera kerja paksa untuk membangun jaringan rel kereta api Pekanbaru – Muaro Sijunjung sejauh 220 km.






4. Toyama Maru, lebih dari 5.400 orang tewas



Toyama Maru dibangun oleh Mitsubishi Dockyard & Engineering Works pada tahun 1915. Jepang mengerahkan kapal 7.089 ton itu sebagai kapal tranportasi pasukan selama Perang Dunia II.

Akibat torpedo yang ditembakkan kapal selam AS Sturgeon (SS-187) pada Juni 1944 di Nansel Shoto, Taira Jima, Jepang, Toyama Maru yang saat itu membawa lebih dari 6.000 personel dari Independent Mixed Brigade 44 ke Okinawa, tenggelam dan menewaskan 5.400 orang akibat kebakaran yang disebabkan oleh ledakan gas.






5. Cap Arcona, lebih dari 5.000 orang tewas



Blohm dan Voss awalnya membangun Cap Arizona sebagai kapal pesiar pada tahun 1927. Angkatan Laut Jerman kemudian mengambil alih kapal itu pada tahun 1940 dan digunakan sebagai kapal akomodasi di Gotenhafen. Kapal ini selanjutnya digunakan untuk menyelamatkan tentara Jerman di Prusia Timur dan untuk transportasi ke Jerman pada bulan Januari 1945.

Pada bulan Mei 1945, kapal ini bersama dengan Thielbek dan kapal penumpang SS Deutschland membawa 8.000 tahanan. Saat tiba di Laut Baltik, rombongan ini diserang oleh Pasukan Udara Taktis Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Kapal ini pun rusak parah, terbakar dan terbalik setelah serangan tersebut.





6. SS Ryusei Maru, lebih dari 5.000 orang tewas



Kapal 4.777 ton ini dibangun oleh galangan kapal Tyne Iron sebagai kapal kargo pada tahun 1911 dan pernah dimiliki perusahaan Ganger Rolf ASA (Oslo-Norwegia) hingga tahun 1916.

Kapal ini dipesan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1938 untuk membawa 6.600 tentara dari unit Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dari Surabaya menuju Ambon.

Pada Februari 1944 di lepas pantai utara Pulau Bali, SS Ryusei Maru tenggelam dan menyebabkan korban tewas sekitar 5.000 orang setelah terkena empat tembakan torpedo oleh kapal selam Amerika Serikat Rasher (SS-269). Selain Ryusei Maru, kapal konvoi lainnya yaitu Tango Maru juga dicegat oleh Rasher dan tenggelam dengan korban jiwa 3.500 orang.





7. Tamatsu Maru, 4.755 orang tewas



Mitsubishi Heavy Industries membangun Tamatsu Maru sebagai kapal kargo pada tahun 1943. Tentara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengambil alih kapal pada tahun 1943 dan dikerahkan untuk tugas militer dari Moji ke Manila pada bulan Februari 1944.

Tamatsu Maru tenggelam pada bulan Agustus 1944 saat dalam pelayaran dari Pusan ke Moji oleh dua torpedo Mark-23 yang ditembakkan oleh USS Spadefish (AS), menyebabkan kapal terguling dan akhirnya tenggelam dengan menewaskan lebih dari 4.755 orang. Serangan itu terjadi saat kapal terpisah dari pengawalan konvoi setelah berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Mako di Pescadores karena hujan dan angin kencang.





8. RMS Lancastria, 4000 korban jiwa



Lancastria awalnya dibangun sebagai Tyrrhenia yang menjadi kapal penghubung antara Liverpool dan New York oleh William Beardmore & Co pada 1920 hingga tahun 1932. Kemudian diubah menjadi kapal pesiar yang bertugas melayani perairan di Mediterania dan Eropa Utara. Pada tahun 1940 kapal itu berubah nama menjadi HMT Lancastria yang digunakan sebagai kapal angkut tentara untuk mengevakuasi pasukan Inggris dan pengungsi Prancis.

Pada 17 Juni 1940, kapten kapal Lancastria menerima perintah untuk memuat pasukan serta pengungsi sebanyak mungkin, dan mengabaikan hukum internasional tentang batas penumpang. Diperkirakan kapal tersebut mengangkut penumpang hampir 9000 orang melebihi kapasitas muatan yang dirancang hanya untuk 2.200 orang.

Setelah kapal terisi penuh, tiba-tiba saja pasukan Jerman menjatuhkan 4 bom ke ini sehingga membuat kapal tersebut menjadi hancur porak poranda dan hanya dalam waktu 20 menit saja, kapal tenggelam dan menimbulkan korban sebanyak 4.000 orang. Namun sayangnya, insiden kasus tenggelamnya kapal RMS Lancastria ini ditutup selama bertahun-tahun oleh Undang-Undang Rahasia Resmi. Alasannya adalah khawatir akan merusak moral sipil masyarakat. Rahasia yang sudah ditutup selama bertahun-tahun ini, akhirnya mendapat pengakuan dari pemerintah Skotlandia pada tahun 2008 dengan mengadakan sebuah acara untuk mengenang dan memberikan medali kepada korban kapal tersebut.







sumber: https://springocean83.wordpress.com/2014/05/01/tragedi-kapal-kapal-terbesar-akibat-serangan/
.

Sabtu, 24 Januari 2015

10 Kapal Induk Terbesar di Dunia




Kapal induk yang sebagai pangkalan udara mengapung telah terbukti keunggulannya sejak Perang Dunia II. 

Tiga dari 10 kapal induk terbesar di dunia saat ini dioperasikan oleh tiga Angkatan Laut Asia, dan Amerika Serikat tetap menjadi pemegang rekor yang memiliki kapal induk terbesar di dunia.

Di bawah ini daftar 10 kapal induk terbesar di dunia yang diurutkan berdasarkan bobot perpindahan/benaman (displacement) di air yang saat ini dioperasikan Angkatan Laut dunia.



10. HTMS Chakri Naruebet, Thailand

HTMS Chakri Naruebet
HTMS Chakri Naruebet

HTMS Chakri Naruebet adalah kapal induk terbesar kesepuluh di dunia. Dibangun oleh perusahaan pembuat kapal Italia Izar (sekarang Navantia) dan berfungsi sebagai kapal induk pengakomodasi pesat STOVL (lepas landas dan mendarat pendek/vertikal-termasuk helikopter). Pertama kali digunakan Thailand pada Maret 1997.

Kapal dengan displacement penuh 11.486 ton ini mengangkut 455 kru, termasuk 62 perwira dan 145 air wing. Dek penerbangannya berdesain ski jump 12 derajat yang memungkinkan untuk mengoperasikan pesawat Harrier.

Persenjataan utama Chakri Naruebet terdiri dari peluncur MBDA Sadral untuk rudal anti pesawat Mistral. Sistem propulsinya adalah kombinasi diesel dan sistem gas, terdiri dari dua turbin gas GE LM2500 dan dua mesin diesel Bazan - MTU 16V1163 TB83 yang menggerakkan lima bilah pada tiap poros. Kecepatan maksimumnya 26 knot dengan jangkauan 10.000 mil laut (ditempuh dengan kecepatan 12 knot). 



9. Giuseppe Garibaldi (551), Italia

Kapal induk Giuseppe Garibaldi Italia
Giuseppe Garibaldi (551) berlayar di Samudera Atlantik, saat Latihan MAJESTIC EAGLE 2004.

Giuseppe Garibaldi adalah kapal induk terbesar ke sembilan di dunia dengan displacement 13.370 ton. Kapal ini dibangun oleh perusahaan Fincantieri Italia untuk Angkatan Laut Italia.

Giuseppe Garibaldi ditugaskan ke Angkatan Laut Italia pada bulan September 1985. Dapat mengakomodasi pengoperasian helikopter dan pesawat STOVL. Helikopter sendiri disimpan di hangar berukuran 2.500 m².

Kapal induk ini didukung oleh empat turbin gas FIAT-GE LM 2500 yang menggerakkan dua baling-baling. Kecepatan maksimumnya 30 knot dan kisaran jangkauan sejauh 7.000 mil laut.



8. HMS Illustrious (R06), Inggris

HMS Illustrious Angkatan Laut Inggris
HMS Illustrious Angkatan Laut Inggris. (Foto:Nicky Wilson/MOD)

Kapal induk terbesar ke delapan di dunia adalah HMS Illustrious dan menjadi satu-satunya kapal induk dari kelas Invincible dioperasikan saat ini. Displacement 22.000 ton, kapal ini melayani Angkatan Laut Inggris sebagai kapal komando helikopter yang ditugaskan sejak Juni 1982.

HMS Illustrious dapat menampung helikopter seperti Merlin, Sea king, Lynx atau Apache dan Chinook. Utamanya saat ini digunakan untuk tugas pengawalan atau operasi kontra pembajakan. Kapal induk ini selanjutnya akan digantikan oleh HMS Elizabeth pada 2016 nanti.

Persenjataannya adalah senjata jarak dekat Goalkeeper CIWS dan GAM-B01 20mm. Pembangkit listriknya terdiri dari empat turbin gas Rolls-Royce Olympus TM3B dan delapan generator diesel Paxman Valenta. Kecepatan maksimum 30 knot dan jangkauannya sekitar 5.000 mil laut.




7. INS Viraat, India

INS Viraat
INS Viraat

INS Viraat (R22), adalah kapal induk terbesar ketujuh di dunia. INS Viraat berasal dari Kelas Centaur yang saat ini dioperasikan oleh Angkatan Laut India. Dan juga termasuk sebagai kapal induk tertua yang masih dioperasikan. Awalnya dioperasikan oleh Angakatan Laut Inggris pada tahun 1959 dengan nama HMS Hermes, kemudian dijual ke India pada tahun 1986.

INS Viraat memiliki displacement 28.700 ton dan membawa hingga 30 pesawat dan helikopter, seperti Sea Harrier, Westland Sea King, HAL Chetak dan HAL Dhruv (helikopter HAL adalah buatan India). Total kru 1.350.

Meriam Bofors AA dan peluncur rudal permukaan ke udara "Barak" dilengkapkan pada kapal induk ini guna melindungi dari serangan udara dan permukaan. Sistem propulsi turbin uapnya memberikan kecepatan maksimum hingga 28 knot. 



6. Cavour (550), Italia

Cavour
Cavour (Foto:Armando Mancini.)

Cavour (550) dengan displacement 30.000 ton adalah kapal induk terbesar keenam di dunia. Kapal induk menjadi kekuatan utama bagi Angkatan Laut Italia (Marina Militare).

Cavour ini memiliki dek penerbangan seluas 232.6m x 34.5m (2 hektar), yang dapat menampung pesawat sayap tetap seperti AV-8B Harrier dan JSF serta helikopter EH101, AB212, NH 90 dan SH3D. Kapal membawa 1.292 kru, termasuk tentara.

Persenjataannya terdiri dari sistem pertahanan jarak dekat, senjata dan decoy launchersuntuk mengatasi berbagai ancaman. Pembangkit listrik terdiri dari empat turbin gas 22MW AVIO/GE LM2500 yang memberikan kecepatan maksimum 29 knot.



5. São Paulo (A12), Brasil

Kapal induk Brasil Sao Paulo
Kapal induk Brasil Sao Paulo (depan), melewati kapal induk AS USS Ronald Reagan. (Foto: NetMarine)

São Paulo (A12) adalah kapal induk terbesar kelima di dunia, dengan displacement penuh 32.000 ton. Ini adalah kapal induk dari Kelas Clemenceau yang saat ini dioperasikan oleh Angkatan Laut Brasil. Awalnya kapal ini dioperasikan oleh Angkatan Laut Perancis pada tahun 1963 dengan nama Foch (R99), kemudian dijual ke Brasil pada tahun 2000.

São Paulo membawa 1.920 kru, yang terdiri dari 1.338 kru dan 582 air wing. Dek penerbangannya dapat menampung 39 pesawat tempur, termasuk pesawat sayap tetap dan helikopter..

Persenjataannya terdiri dari sistem SACP Crotale EDIR, peluncur Simbad dan senjata laut untuk perlindungan dari ancaman dari permukaan dan udara. Keenam boilernya menghasilkan tenaga 126.000 tenaga kuda yang membuat São Paulo memiliki kecepatan penuh 32 knot, salah satu kapal induk tenaga konvensional yang tercepat yang saat ini dioperasikan Angkatan Laut dunia.



4. Charles de Gaulle (R91), Perancis

Charles de Gaulle
Charles de Gaulle. (Foto: Julia A.Casper, US Navy)

Kapal induk Charles de Gaulle (R91) merupakan kapal permukaan Perancis pertama yang bertenaga nuklir, dan sebagai kapal perang terbesar di Eropa Barat. Kapal ini juga menjadi satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang dioperasikan di luar Angkatan Laut Amerika Serikat.

Kapal induk ini baru mengalami reparasi selama enam bulan, selesai pada Juli 2013 lalu. Kapal ini dapat menampung 40 pesawat sayap tetap dan helikopter termasuk Rafale M, Super Etendard, E-2 Hawyeke, SA365 Dauphin, EC725 Caracal dan AS532 Cougar.

Kapal dengan displacement penuh 42.000 ton ini membawa 1.350 kru dan 600 air wing. Pembangkit listriknya terdiri dari dua reaktor air K15 yang memberikannya kecepatan maksimal hingga 27 knot.



3. Liaoning, China

Kapal induk Liaoning
Liaoning saat masih dalam tahap pembangunan kembali di China (Foto:U.S. Naval War College)

Liaoning menjadi satu-satunya kapal induk yang dioperasikan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN). Awalnya dibangun oleh Uni Soviet sebagai kapal berikutnya dari Kelas Admiral Kuznetsov, namun pembangunannya tidak pernah rampung. Di Uni Soviet, Liaoning sebelumnya diberi nama Riga dan Varyag.

Chong Lot Travel Agency yang berbasis di Hongkong membeli Liaoning pada suatu lelang di tahun 1998 dengan ide mengkonversinya menjadi kasino terapung tetapi tidak pernah terealisasi. Kapal "yatim piatu" ini kemudian dipindahkan ke Ukraina setelah bubarnya Uni Soviet. Liaoning kemudian diakuisisi oleh China dan diselesaikan pembangunannya di galangan kapal Dalian, China, untuk selanjutnya melayani PLAN. Liaoning akhirnya resmi dioperasikan pada September 2012.

Kapal induk ini dipersenjatai dengan rudal HQ-10,1030 CIWS dan peluncur roket anti kapal selam (ASW). Displacement 59.000 ton (muatan penuh) dan didukung oleh propulsi turbin uap. Dek penerbangannya mampu menampung sekitar 50 pesawat, termasuk pesawat sayap tetap dan helikopter.



2. Admiral Kuznetsov (Laksamana Kuznetsov), Federasi Rusia

Admiral Kuznetsov
Admiral Kuznetsov (Foto:US Department of Defence.)

Admiral Kuznetsov adalah satu-satunya kapal induk yang dioperasikan Angkatan Laut Rusia. Dibangun oleh galangan kapal Nikolayev South, Kuznetsov mendapatkan peringkat sebagai kapal induk terbesar kedua di dunia. Memiliki displacement 58.500 ton hingga 67.500 ton.

Luas dek penerbangannya yang 14.700m² (3,6 hektar), menjadikan Admiral Kuznetsov mampu menampung jet tempur Su-33, MiG-29K dan Su-25UTG/UBP STOVL, serta helikopter Ka-27, Ka-27LD32 dan Ka-27PLO. Kapal induk ini diawaki oleh 1.960 kru, 626 air wing dan 40 staf bendera.

Kapal induk Rusia ini didorong oleh sistem propulsi turbin uap yang memberikan kecepatan maksimum hingga 32 knot. Persenjataannya terdiri dari rudal jelajah anti-kapal P-700 Granit, AK-630 AA, dan CADS-N-1 Kashtan CIWS dan peluncur roket RBU-12000 UDAV-1 ASW.




1. Kelas Nimitz, Amerika Serikat

Kapal induk kelas Nimitz
Nimitz (Foto:Mate Airman Tina Lamb, US Navy)
Kapal induk Kelas Nimitz memiliki displacement penuh 97.000 ton, adalah kapal induk terbesar di dunia. Kapal induk kelas Nimitz pertama dioperasikan pada Mei 1975, sedangkan kapal induk dari Kelas Nimitz yang kesepuluh atau yang terakhir (10 juga menjadi jumlah total kapal induk AS yang masih beroperasi), USS George HW Bush (CVN 77), baru dioperasikan pada Januari 2009. Umur dari setiap kapal induk Kelas Nimitz adalah sekitar 50 tahun, dan hanya membutuhkan satu kali perbaikan di pertengahan hidupnya (25-30 tahun). 

Kapal induk super ini memiliki panjang 332,8 meter dan luas dek penerbangan 4,5 hektar yang mampu mengakomodasi lebih dari 60 pesawat. Menampung 3.000 hingga 3.200 kru, 1.500 air wing dan 500 kru lainnya.

Kelas Nimitz menggunakan dua reaktor nuklir yang memberikan kecepatan maksimum lebih dari 30 knot. Rudal Sea Sparrow, Phalanx close-in weapon system (CIWS) dan Rolling Airframe Missiles (RAMs) dilengkapkan pada kapal untuk mengatasi ancaman potensial. Kapal-kapal induk kelas Nimitz selanjutnya akan digantikan oleh kapal induk Kelas Gerald R. Ford (CVN 78), dijadwalkan pada 2015 nanti.





sumber: http://www.artileri.org/2013/10/10-kapal-induk-terbesar-di-dunia.html
.

Jumat, 23 Januari 2015

Kapal Destroyer Yakov Sverdlov




Novík adalah kapal tempur kelas Destroyer milik Angkatan Laut Kekaisaran Rusia, ditugaskan pada tahun 1913 M di Armada Baltik selama Perang Dunia I. bergabung dengan Bolshevik pada November 1917 M dan kemudian berganti nama menjadi Yakov Sverdlov pada tahun 1923 M.

Novik selesai di konstruksi pada tahun 1910 M di Pabrik Putilovsky. Dia awalnya dirancang oleh AG Vulcan Stettin.




Novik adalah salah satu kapal terbaik dari jenis selama Perang Dunia I. kapal kelas destroyer pertama yang berbahan bakar minyak bukan batubara. Ketika pertama kali ditugaskan dia adalah kapal tercepat di dunia.

Pada 26 Oktober 1917 awak Novik bergabung dengan Bolshevik, meskipun tidak ada yang diketahui tentang kegiatan-kegiatannya, secara ekstensif dibangun kembali antara 26 September 1925 dan 30 Agustus 1929. Tabung torpedo kembar yang dibagian belakangnya dihapus, dipasangi senjata anti pesawat di bagian paling belakang geladak.

Dia pun dirombak antara 28 November 1937 dan 8 Desember 1940, bagaimanapun, ia di alih fungsikan sebagai kapal pelatihan pada tanggal 23 April 1940 sehari sebelum operasi Barbarossa.

Pada awal perang, ia dipindahkan ke Divisi Ketiga Armada Baltik. Selama evakuasi dari Angkatan Laut Soviet dari Tallinn Kronstadt selama Operasi Barbarossa, Yakov Sverdlov ditugaskan sebagai pendamping ke unggulan Kirov. Selama operasi, ia terkena ranjau dan tenggelam di dekat Cape Juminda pada tanggal 28 Agustus 1941 M.




Spesifikasi :
  • Displacement: 1,597 tonnes (1,572 long tons; 1,760 short tons)
  • Length: 102.4 m (335 ft 11 in)
  • Beam: 9.5 m (31 ft 2 in)
  • Draught: 3.5 m (11 ft 6 in)
  • Propulsion: 3 shaft AEG-Vulcan turbines
  • 6 Vulcan boilers
  • 40,000 shp (30,000 kW)
  • Speed: 32 knots (37 mph; 59 km/h)
  • Endurance: 1,800 nmi (3,330 km) at 12 knots (22 km/h)
  • Complement: 168 men
  • Sensors and
  • processing systems: Arktur (SPS) sonar, Gradus-K radio direction finder

Senjata : 
  • 4 × 1 - 102 mm (4.0 in) guns
  • 1 × 1 - 76.2 mm (3.00 in) AA gun
  • 3 × 3 - 450 mm (18 in) torpedo tubes
  • 50 mines




.


Rabu, 31 Desember 2014

Sejarah Penggunaan Ranjau Laut



Setelah kita tahu apa itu Ranjau, maka disini kami bahas kronologi penggunaan Ranjau Laut dalam Medan Peperangan Laut.


1. Abad 18 M

Ranjau laut yang pertama, dikenal sebagai Bushnell's Torpedo pada tahun 1776. David Bushnell juga menemukan kapal selam amerika pertama yaitu the Turtle. Penggunaan ranjau laut pertama kali pada saat konflik yaitu pada Revolusi Amerika (1775-1783). Pada 1777, atas perintah dari Jenderal Washington, David Bushnell menghanyutkan beberapa dari ranjaunya untuk menenggelamkan beberapa kapal perang Inggris yang lego jangkar di sungai Delaware, Philadelphia. Robert Fulton membuat ranjau kontak jangkar yang pertama pada tahun 1797-1812. Robert Fulton merupakan salah satu pelopor yang mempromosikan potensi dari peperangan ranjau kepada kekuatan laut seperti Perancis, Inggris dan USA.




2. Abad 19 M

Pada Abad 19 perkembangan dari firing mechanism ranjau sangat pesat dari abad sebelumnya. Ranjau juga digunakan untuk pertama kalinya sebagai senjata konvensional. Sam Colt menggunakan pertama kali sistem peledakan ranjau secara elektrik pada tahun 1842.

Pertama kali penggunaan ranjau laut secara sistematis dalam perang terjadi pada Crimean War (1854-1856 M). Rusia menggunakan ranjau untuk tujuan defensif. Keterbatasan pengetahuan untuk menangani ancaman ranjau, dapat menghalangi kekuatan AL Inggris untuk menyerang pelabuhan Rusia.




Penggunaan ranjau dalam skala besar dalam perang yaitu pada saat American Civil War (1862-1865). Pada saat itu juga digunakan TPR untuk pertama kalinya, seperti Torpedo Rake dan Anti-Torpedo Nettings. Dalam perang tersebut, kapal federal yang tenggelam akibat ranjau adalah 27 kapal, sedangkan yang tenggelam akibat tembakan artilery hanya 9 kapal. Ini membuktikan pada saat perang sipil bahwa ranjau laut merupakan senjata yang efektif bagi AL yang lemah dalam menghadapi kekuatan AL lawan yang lebih kuat.

Tanduk Herz, adalah firing mechanism pertama untuk ranjau kontak, di kembangkan pada 1868 oleh Dr. Otto Herz. Tanduk Herz menjadi standard untuk ranjau kontak yang berikutnya untuk 70 tahun kedepan.

Pemberat bandul di kembangkan oleh Perwira AL Inggris, Lt. Ottley pada tahun 1876. Benda ini di design supaya ranjau jangkar dapat terpasang di kedalaman yang dapat di setting di bawah permukaan, tidak terpengaruh dari kondisi pasang surut pada saat waktu penyebaran.




3. Abad 20 M (Pra PD I)

Pada awal abad ke 20, ada dua kejadian sejarah yang mempengaruhi dalam perkembangan peperangan ranjau. Yaitu :
a) Perang Rusia-Jepang


Pada tahun 1904, ranjau laut digunakan untuk pertama kalinya di laut terbuka ketika perang Rusia-Jepang dengan sukses luar biasa. Kedua belah pihak menggunakan ranjau (terutama ranjau tipe jangkar dan tanduk Herz), secara extensif untuk tujuan bertahan (difensif). Bagaimanapun, salah satu berbedaan yg signifikan adalah penggunaan ranjau di laut terbuka secara ofensif, yang mana sesudah itu menyebabkan masalah bagi kapal netral, walaupun sesudah konflik berakhir. Perang Rusia-Jepang mempertunjukan bahwa ranjau merupakan senjata yang ampuh. Rusia menenggelamkan lebih banyak kapal perang Jepang dengan ranjau daripada dengan senjata yang lainnya.


b) Konvensi Hague

Pada tahun 1907, Konvensi Hague telah membicarakan akibat dari tidak adanya batasan/ aturan tentang penggunaan ranjau pada perang Rusia-Jepang. Setelah perang tersebut, banyak lived minesterpisah dari jangkarnya dan melayang/ mengapung dengan bebas di laut terbuka, menyebabkan masalah besar bagi pelayaran di area tersebut. Hal ini mengundang banyak perhatian dari banyak negara dan sebagai hasilnya, Konvensi Hague telah merumuskan aturan tentang pembatasan penggunaan ranjau dalam masa perang apabila terjadi konflik di masa yang akan datang.

Isi dari Konvensi Hague antara lain :
1. Semua medan ranjau harus di umumkan.
2. Semua Ranjau yang disebar, harus dibersihkan kembali oleh negara penyebar setelah konflik berakhir.
3. Pembatasan penggunaan ranjau melayang.
4. Dll.



4. Abad 20 (PD I)

Perang Dunia-1 memperlihatkan peningkatan dalam penggunaan ranjau dalam peperangan laut seiring dengan perkembangan teknik penyebaran dan design ranjau itu sendiri. Ranjau di gunakan dengan tujuan defensif dan ofensif oleh negara yang berperang dalam PD-1. Seperti contoh di bawah ini :


1) DefencePertahanan anti kapal selam Jerman oleh Sekutu.

Pada tahun 1914, kekuatan kapal selam jerman menjadi suatu ancaman besar bagi armada Sekutu dan kapal niaganya. Jawaban dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan ranjau untuk menenggelamkan kapal selam Jerman. Di sebelah Utara, sekitar 240.000 ranjau telah disebarkan oleh Inggris dan Amerika (80% disebarkan oleh Amerika). Sebagai hasilnya 6 kapal selam Jerman tenggelam dan beberapa mengalami kerusakan. Sedangkan di sebelah selatan, berakhir pada tahun 1918 dengan sekitar 11.000 ranjau dan berhasil menenggelamkan 11 kapal selam Jerman.






2) Defence, Pertahanan anti invasi paling efektif oleh Turki di Dardanelles.


Kombinasi antara penggunaan ranjau dengan meriam pantai yang saling mendukung satu sama lain menjadikan perencanaan pertahanan yang sangat efektif dalam melawan operasi pendaratan. Kegagalan percobaan untuk pendaratan oleh Skuadron Anglo-French menyebabkan kehilangan 4 battleship karena ranjau. Ketidaktentuan yang di ikuti oleh kejadian terkena ranjau menyebabkan perencanaan pendaratan di batalkan.



3) Offence, Jerman menggunakan ranjau untuk menambah kekurangan dari kapal kombatan guna mengacaukan pelayaran yang menujupelabuhan Inggris.


Selain menggunakan kapal selam, Jerman juga menggunakan ranjau sebagai bentuk penyerangan melawan lalu lintas pelayaran yang sangat vital dan ramai dari Amerika Utara menuju pelabuhan Inggris. Sekitar 50.000 ranjau disebarkan, menenggelamkan sekitar 600 kapal sekutu. 


Selama PD-1, kapal selam muncul sebagai platform baru untuk menyebarkan ranjau. Kapal selam ini merupakan design pertama untuk operasi penyebaran ranjau.Teknologi dan bentuk baru dari ranjau muncul selama periode PD-1.




5. Abad 20 (PD II)

Pada PD II, setiap 35 ranjau yang di sebar, satu buah kapal tenggelam. Jerman dan pasukan Sekutu masing-masing kehilangan lebih dari 1000 kapal akibat ranjau. Pada masa ini ditemukan teknologi terbaru untuk ranjau, yaitu ranjau pengaruh (influence mine).



Influence mines adalah ranjau yang akan teraktuasi karena satu atau kombinasi dari beberapa faktor pengaruh : magnetic, acoustic dan pressure. Ranjau-ranjau pengaruh ini pertama kali di operasikan pada waktu PD II.

1. Ranjau pengaruh pada umumnya merupakan ranjau dasar dan oleh karena itu tidak di pengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pasang surut dan arus, tidak seperti ranjau jangkar. Keterbatasan yang menjadi sifatnya yaitu membutuhkan perairan yang agak dangkal dan semakin dekat dengan target makan akan semakin efektif.

2. Ranjau dasar Magnetik pertama kali di buat dan di uji oleh Inggris pada tahun 1917. Mereka menyebutnya dengan M-sinkers. Tetapi Jerman adalah yang pertama kali meraih sukses dalam penggunaan ranjau magnetik ini pada awal PD II. Aktuasi ranjau ini disebabkan perubahan medan magnet bumi karena akibat dari komponen magnetik yang ada di kapal baik yang permanen maupun yang variabel.

3. Ranjau dasar Akustik digunakan oleh kedua belah pihak, Sekutu dan Jerman pada akhir PD II. Aktuasi ranjau ini disebabkan oleh suara bawah air yang di timbulkan oleh kapal yang bergerak melalui air.

Ranjau dasar Pengaruh di kenal juga sebagai oysters, di kembangkan pada tahun 1943. Teraktuasi karena perubahan tekanan air dibawah sebuah kapal yang bergerak.

Berkembang suatu teknologi baru dalam menyebar ranjau yaitu dengan menggunakan pesawat terbang. Penyebaran ranjau secara tradisional yaitu dengan kapal permukaan dinilai lambat dan berbahaya. Menyebar ranjau dengan pesawat udara dengan maksud bahwa medan ranjau yang biasanya diselesaikan beberapa hari oleh kapal permukaan, dapat di lakukan hanya dalam beberapa jam dan yang paling penting adalah resikonya rendah.


Ranjau memegang peranan yang sangat penting sebagai senjata untuk menyerang. Operation Starvation adalah contoh baik betapa efektif nya offensive minning. 650 kapal Jepang tenggelam dan lalu lintas pelayaran sangat terganggu. Jepang sangat tergantung pada kebutuhan importnya, sehingga pada akhirnya menyerah. Operasi ini dilaksanakan oleh Amerika dalam melawan Jepang pada akhir PD II.






6. Abad 20 (Pasca PD II / Perang Dingin)

Pelajaran yang dapat kita pelajari dari beberapa konflik dan insiden yang berbeda setelah PD II mengenai pentingnya peperangan ranjau, yaitu pada masa :


1) Korean War


Dalam perang korea, Amerika harus belajar kembali tentang sebuah pelajaran penting yaitu Never Underestimate the Mine Threat!! (jangan pernah meremehkan ancaman ranjau). Pada saat Operasi Wonsan, penggunaan ranjau yang efektif dapat menunda pendaratan dari pasukan Amerika dan menyebabkan rencana menjepit gerakan untuk menjebak pasukan Korea Utara di Wonsan gagal.



2) Vietnam War


Tujuan Ofensif dalam peperangan ranjau modern dapat tergambar dengan baik pada saat perang Vietnam. Haipong di blokade oleh Amerika ketika konflik Vietnam pada Mei 1972 menunjukan keefektifan dari ranjau laut sebagai offensive weapon. Sebuah keluarga ranjau baru yang disebut dengan"destructors", sebuah bomb ranjau, pertama kali digunakan pada tahun 1967. Kata "destructor" ini digunakan kemungkinan untuk mengelakan arti dari kata "mine" secara politik.

Dalam peranjauan ini di gunakan satu aircraft carrier dan 26 pesawat udara tiap jam untuk meranjau pelabuhan Haipong. Tidak ada kapal yang bisa masuk ke pelabuhan sejak peranjauan sampai 10 bulan kedepan, pada akhirnya Amerika membersihkan lorong/selat tersebut pada akhir masa peperangan.



3) Red Sea Incident


Pada tahun 1984, ranjau digunakan untuk mengancam kebebasan dalam ber-navigasi sebagai bentuk dari terorisme di utara Laut Merah, adalah sebuah pelajaran bagi dunia. Teroris (kemungkinan dari Libya) menyebar beberapa magnetik-akustik ranjau dasar (sekitar 20-25 berasal dari Rusia) di sebelah utara Laut Merah, dalam usaha untuk mengancam kebebasan ber-navigasi. Kekuatan MCM internasional dari Perancis, Inggris, Italy dan Amerika dikerahkan selama 2 bulan untuk membersihkan sehingga aman untuk dilewati menuju terusan Suez.

Pada kasus ini menggambarkan betapa rapuhnya/lemahnya transportasi laut terhadap ancaman ranjau dan sampai hari ini, dimana hampir seluruh perdagangan dunia dilakukan masih melalui jalan laut, ranjau merupakan ancaman yang nyata meskipun dalam waktu damai. 




4) Persian Gulf

Dari 1987 sampai dengan 1991, ranjau (termasuk yang model lama), pertama kali disebar oleh Iran dan kemudian Irak di Teluk Persia, menunjukan kerapuhan bahkan bagi AL yang paling kuat sekalipun terhadap ancaman dari ranjau. Satu pelajaran penting yang dapat di ambil dari kejadian ini adalah pada tahun 1987, ketika ranjau-ranjau canggih/pintar sudah ada, ranjau dengan model lama tetap merupakan ancaman yang potensial. Hal ini terjadi ketika sebuah kapal frigate Amerika USS Samuel B. Roberts terkena ranjau model lama dan menghabiskan biaya 97 juta USD untuk perbaikan.

Selama perang teluk, Irak menyebar sekitar 1200 ranjau dimana 80% adalah ranjau kontak peninggalan PD I dan PD II dan 20 % adalah ranjau dasar pengaruh. Salah satu kapal suplai AL Amerika USS Tripoli terkena ranjau jangkar kontak model lama dan sebuah kelas Ticonderoga USS Princeton terkena 2 buah ranjau modern MANTA.





sumber: 
  • http://minethreat.blogspot.com/2009/11/sejarah-peperangan-ranjau-abad-18-19.html
  • http://minethreat.blogspot.com/2009/11/sejarah-peperangan-ranjau-preworld-war.html
  • http://minethreat.blogspot.com/2009/11/sejarah-peperangan-ranjau-world-war-ii.html
  • http://minethreat.blogspot.com/2009/11/sejarah-peperangan-ranjau-post-world.html
.

Jumat, 07 November 2014

Indonesia Mengekspor Kapal Perang untuk Pertama kalinya



Akhirnya Indonesia mampu mengekspor kapal perang ke negara lain. Ekspor PT PAL ini merupakan pertama kali dalam sejarah industri pertahanan Indonesia.

"Ini kebanggaan karena pertama kali Indonesia mengekspor kapal perang, kita ekspor ke Filipina. Namanya kapal perang jenis SSV (strategic sealift vessel) setipe dengan LPD (Landing Platform Dock)," kata Kepala Project SSV Turitan Indaryo di JIExpo Kebayoran Jakarta, Kamis (6/11).

Dia menyatakan Filipina telah memesan dua buah kapal perang jenis SSV ini. Harga dua kapal tersebut pun mencapai Rp 1 triliun.

"Ke Filipina jual 2 unit hampir 1 triliun harganya. Kelebihannya bisa repair 2 kapal di dalam, sekelas LCU," terang dia.

Menurutnya kapal perang tersebut mampu mengangkut ratusan prajurit. Kapal ini pun dilengkapi persenjataan untuk pertahanan diri.

"Krunya 120 orang dan bisa menampung tentara 500 orang. Dilengkapi senjata kaliber 76 mm," terang dia.

Masih menurutnya, kapal perang SSV ini akan diproduksi tahun depan. Kapal yang sudah selesai kontrak jual-beli tersebut diharapkan diminati banyak negara.

"Start produksi Januari 2015, sekarang masih design. Intinya PT Pal bisa bangun sesuai dengan harapan yang diminta," pungkas dia.












sumber: https://id.berita.yahoo.com/pt-pal-catat-sejarah-indonesia-ekspor-kapal-perang-170200050.html
.