Sabtu, 28 Maret 2015

Pistol dari Masa ke Masa



Pistol seringkali dianggap sebagai senjata kelas dua (sekunder) dalam hal kekuatan bila dibandingkan dengan senjata jenis laras panjang. Keduanya hanya dibedakan oleh jenis situasi adu-tembak saat mereka digunakan, apakah itu jarak jauh atau jarak dekat. 



Senapan laras panjang lebih diuntungkan dalam situasi adu-tembak jarak jauh karena kemampuan akurasi mereka yang bisa mencapai jarak yang jauh, sementara keringkasan dari pistol membuatnya lebih mematikan dalam situasi adu-tembak jarak dekat.

Ada banyak jenis pistol yang beredar, dan masing-masing kemudian dapat dijabarkan ke kategori yang lebih spesifik lagi, akan tetapi lima kategori berikut adalah yang paling umum dan kebetulan sedikit sesuai dengan urutan waktu sejarah pembuatan masing-masing jenis.

1. Single-Shot Pistol




Pistol berjenis ini hanya bisa menembakkan peluru sekali saja, jadi kamu harus melakukan reload sebelum menembak kembali.  Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan tembakan pertama tersebut, karena belum tentu ada kesempatan kedua ketika musuh menerjang.

Pistol jenis ini juga merupakan jenis pistol yang pertama kali berkembang sejak pertama kali digunakannya mesiu. Salah satu pistol tertua dari Dinasti Yuan di China adalah juga merupakan pistol jenis Single-Shot yang bentuknya mirip dengan meriam berukuran mini.
Pistol jenis ini bahkan juga digunakan pada pertempuran pedang. Di era kolonialisme, para penjelajah memiliki pistol ini dalam persenjataan mereka.


2. Pistol Laras Ganda



Mereka kemudian mencari cara untuk dapat menembak secara beruntun lebih dari sekali (apalagi ketika tembakan pertama meleset). maka dikembangkanlah senjata berlaras ganda. 

Secara umum, senjata laras ganda adalah senjata yang memiliki dua laras berdampingan (atau terkadang lebih) yang masing-masing larasnya tersebut sudah terisi peluru dan siap ditembakan. Walaupun pistol jenis ini tidaklah lama masa penggunaannya dikarenakan kemunculan pistol revolver, namun cukup banyak dipakai menggantikan pistol sebelumnya
.



3. Revolver



Biasa disebut dengan "Pistol para Koboi", Setelah senjata laras ganda, para perakit senjata akhirnya menemukan bentuk senjata yang dapat menembak banyak peluru secara beruntun. 
Dengan menggunakan silinder berisi peluru yang otomatis berputar setelah senjata tersebut ditembakan, revolver dapat menembakan 5-8 peluru tergantung kapasitas silinder tersebut. 

Pistol ini sangat luas penggunaannya di abad ke-19 bersamaan dengan berkembangnya
Amerika, dan hingga kini pistol revolver pun masih memiliki penggemarnya sendiri karena teknologinya tidak lantas termakan zaman oleh kemunculan pistol-pistol baru.


4. Pistol Semi-Automatic



Pistol semi-automatic adalah pengembangan berikutnya dari pistol revolver, dengan konsep yang sama yakni pistol yang terkokang secara otomatis setelah tembakan sebelumnya, namun dengan mekanisme yang berbeda.
Pistol jenis ini telah menjadi senjata utama bagi berbagai kesatuan polisi dan senjata sekunder bagi para tentara.




5. Pistol Modern


Perkembangan senjata kemudian menghasilkan bentuk-bentuk senjata yang sulit dimasukan ke dalam kategori pistol secara sederhana, namun juga bukan merupakan senapan laras panjang. 

Biasanya hal itu diakibatkan oleh mekanismenya yang terlalu canggih dan otomatis mendekati mekanisme senapan, atau bentuknya yang terlalu besar dan berat.






sumber: https://disqus.com/home/discussion/mbdc/seri_pengetahuan_umum_jenis_jenis_pistol/
.

Jumat, 27 Maret 2015

5 Faktor Keberhasilan Ekspansi Alexander Agung




Kemenangan Alexander Agung dalam invasinya untuk menguasai Anatolia, Perisa, Mesir dan bahkan India telah menjadi legenda selama berabad-abad. Kemenangan Alexander tersebut bukanlah sebuah proses yang mudah. 



Kampanye untuk membawa 40.000 orang dan menempuh jarak ribuan kilometer juga bukanlah sebuah perkara yang sepele. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan kemenangan Alexander Agung dapat direalisasikan:


1. Formasi Pasukan

Formasi pasukan Phalanx adalah salah satu formasi pasukan paling baik di jaman kuno. Hoplite adalah jenis pasukan yang dikembangkan di Yunani dan di kemudian hari menginspirasi berbagai bentuk pasukan lain seperti Romawi, Kartago atau bahkan Pasukan Salib di kemudian hari. Hoplite adalah pasukan bertombak, dengan jubah baja lengkap dan perisai kuat terdiri dari lapisan kayu dan baja. Pasukan semacam ini lambat geraknya, karena beratnya baju baja yang harus mereka bawa. Namun kekuatan bertahan dan daya serang mereka sungguh luar biasa.





Formasi pasukan phalanx dibuat pada dalam kolom-kolom yang terdiri dari 64- 256 orang. Kolom-kolom ini bekerja secara pararel dengan pasukan kavaleri untuk menghancurkan formasi pasukan musuh.

Pasukan Phalanx merupakan pasukan yang paling mutakhir pada jamannya. Pasukan ini dilengkapi dengan Sarissa, tombak sepanjang 6m (18 kaki) yang mempunyai mata ujung ganda (depan dan belakang). Jubah baja mereka yang disebut Hoplite terdiri dari perisai, helm, jubah (untuk melindungi dada dan perut), greaves (pelindung kaki), pedang, tombak dan tunik. Berat total peralatan ini adalah lebih dari 30 kg (75 pound).




2. Kontinuitas Suplai Logistik

Pasukan Alexander harus menempuh jarak ribuan kilometer dalam setiap penaklukannya. Seluruh penaklukan ini dilakukan dengan berjalan kaki. Artinya, mereka membutuhkan banyak sekali asupan makanan guna menjaga tenaga dari seluruh tentara, hal ini agak sedikit berbeda dengan penklukan Mongol yang misalnya menggunakan kuda sebagai kekuatan utama. Yang menarik adalah, hampir 70 persen pergerakan pasukan Alexander adalah dekat dengan air. Entah itu laut ataupun sungai.




Pergerakan angkutan logistik ini bukannya tanpa alasan, ia menggunakan kapal untuk menjaga ketersediaan suplai logistik untuk pasukannya. Kapal mempunyai daya angkut yang lebih besar dan lebih fleksibel dibandingkan dengan kereta kuda atau sejenisnya. Kapal juga tidak begitu membutuhkan banyak energi untuk menyokongnya. Barangkali bahkan tidak ada sama sekali ketika angin siap membuatnya berlayar jauh. Penggangkutan logistik semacam ini merupakan terobosan besar di dalam pengembangan teknologi militer.




3. Kedisiplinan


Pasukan Yunani yang dipimpin Alexander adalah pasukan yang paling disiplin di dunia pada masanya. Mereka dilatih sejak usia remaja atau bahkan usia dini untuk masuk dalam (mungkin) semacam dinas ketentaraan di masa sekarang. Sedangkan musuhnya, Persia, sedikit berbeda. Mereka merekrut pasukan dari budak atau daerah taklukan. Terkadang mereka sama sekali tidak mempunyai pengalaman militer sama sekali karena pekerjaan mereka yang sesungguhnya hanyalah petani atau buruh. Hanya sebagian kecil saja pasukan yang mempunyai kualitas baik. Salah satunya adalah immortal, pasukan pengawal kaisar.

Kedisiplinan pasukan semacam ini menjadi faktor penting dalam sebuah kampanye panjang. Kedisiplinan memperkecil tingkat desersi dan pembelotan pasukan. Tingkat kerahasian perjalanan pasukanpun terjaga sehingga manuver pasukan tidak dapat atau hanya kecil sekali terpantau oleh musuh.



4. Teknologi


Pasukan Alexander menggunakan teknologi untuk menaklukan daerah-daerah yang dilewatinya. Beberapa diantara alat-alat teknologi tersebut antara lain Menara Demetrius Poliorcertes. Sebuah menara yang digunakan untuk mendaki tembok pertahanan kota.

Gastraphetes dan Ballista juga telah digunakan untuk melakukan pengepungan terhadap kota-kota musuh. Gastraphetes merupakan crossbow yang mempunyai ukuran lebih besar. Sedangkan balista lebih mirip seperti panah yang berbentuk seperti meriam. Teknologi pengepunggan kota semacam ini tentu saja sangat berpengaruh untuk merebut kota-kota Persia di sekitar laut mediterania yang biasanya dilindungi oleh tembok yang tinggi.

Namun dari seluruh teknologi yang digunakan, tidak ada yang lebih mutakhir dari Hoplite atau kelengkapan pasukan Phalanx itu sendiri. Mengingat peperangan dengan pengepungan kota hanya sesekali saja terjadi. Sebagian besar peperangan terjadi di tanah lapang Asia yang luas. Dan di dalam peperangan jenis semacam ini ternyata pasukanPhalanx yang dilengkapi dengan Hoplite ternyata terbukti lebih efektif dibandingkankan dengan pasukan Persia yang sebagian besar tidak dilengkapi baju baja memadahi. Meskipun jumlah pasukan Persia jauh lebih besar dibandingkan Alexander.




5. Visi dan Misi


Alexander mungkin merupakan salah satu pemimpin perang yang paling unik sepanjang sejarah. Ia mempunyai visi untuk menyatukan seluruh daerah kekuasaannya menjadi sebuah kekaisaran yang plural. Kalau perlu perbedaan etnis ditiadakan dengan cara mencampur seluruh suku dan bangsa taklukannya. Salah satu usaha yang digunakan adalah dengan mendorong pasukannya sendiri untuk menikah dengan penduduk setempat. Alexander sendiri juga melakukan hal yang sama dengan menikahi Roxane dari Bachtria. Ia juga menikahi beberapa wanita bangsawan dari Persia.

Pluralisme ini membut Alexander disambut secara baik di daerah-daerah taklukannya. Ia bahkan mendapat sebutan di daerah tertentu seperti Iskandar di Mesir dan Arab, serta Syikander di Mesopotamia. Alexander dianggap sebagai seorang raja pembebas daripada seorang penakluk.






sumber: https://aninditablog.wordpress.com/2012/07/13/faktor-kemenangan-alexander-agung-atas-penaklukannya-di-asia/
.

Kamis, 26 Maret 2015

11 Jenis Sniper yang digunakan Pasukan Elite Indonesia




Beragam senapan sniper di gunakan di lingkungan TNI saat ini. Beda dengan polri yang hanya memiliki satuan 1 gegana dan Detasemen 88 Anti Teror.

Sniper yang di gunakan lebih aman, yaitu Armalite AR-10T buatan Amerika Serikat. Sebenarnya tidak efektif bagi sebuah Korps. berikut parade sniper yang digunakan TNI-Polri.



1. REMINGTON 700


Inilah salah satu senapan sniper terbaik di dunia. Dikembangkan dari keberhasilan Winchester 70, Remington 700 belakangan di pilih lagi saat AS butuh sniper baru, M24 Remington mengembangkan model 700 sejak 1962, ketika Winchester menolak permintaan Marinir AS untuk penggantian Laras. Charlos Hatchock termasuk pengguna model 700.

Nama : Remington 700
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Sistem : Bolt Action
Berat : 4,08 kg kosong tanpa telescope
Panjang : 1,662 mm
Laras : 660 mm
Pengguna : Marinir




2. GALIL GALATZ/99 R



Ide dasarnya tak lain senapan serbu AB Israel Galil AR. Lewat proses publikasi lahirlah Galil Galatz. Tak sukses pendahulunya galatz konon punya akurasi rada payah. Selain itu, ongkos produksinya juga mahal. Meski sempat di produksi banyak, IMI terpaksa merilis versi lanjutnya Galil 99r sistem otomatis.

Galil Galatz 99 Israel
Nama : Galil 99R
Kaliber : 7,62 mm
Panjang : 111,5 cm
Laras : -
Berat : 6,4 kg
Sistem : Semi outo
Magasen : 20
Pengguna : Kostrad





3. SPR-1,2 & 3


SPR alias Senjata Penembak Runduk buatan PT. Pindad Indonesia ini sudah menjadi standar TNI. Secara keseluruhan, semua persyaratan sudah dimiliki. Mulai dari laras yang panjang, teleskop dan bipod yang ampuh membidik target dengan jaminan akurasi dan stabilitas tinggi. Hanya sayang, body masih menggunakan kayu.

Nama : SPR-1
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : Bolt Action
Alat bidik : teleskop
Pengguna : TNI






4. SIG SHR 970


Baik varian STR maupun SHR 970, sama-sama dikembangkan dari SHR (Swiss Hunting Rifle) oleh pabrik SIG arms, Swiss. SHR merupakan lightweight Tacicla Rifle, sementara STR Long Range Rifle. Kelebihan SIG 970 adalah kemudahan mengganti laras dan Kaliber. SIG SHR 970 Tactical Rifle Kaliber 7,62mm x 51 mm

Nama : SIG LTR 970
Kaliber : 7,62mm NATO (.308 WIN) atau 300 Win Magnum
Sistem : Bolt Action, rotating bolt
Laras : 690 mm
Berat : 4,43 kg kosong tanpa scope
Panjang : 1.143 mm
Pengguna : Den Bravo 90





5. HECATE II


Tak Banyak satuan TNI memiliki sniper berat sekelas FNH/PGM Ultima Ratio Hacate II. Mengusung kaliber 12,7 mm dan bobot yang berat, pastilah akurasinya bagus. Mungkin karena spesialisasi teror pesawat terbang, bravo 90 memilih Hacate II yang pelurunya anti material.

Nama : Hecate II
Kaliber : 50 BMG (12,7 x 99m)
Sistem : Bolt Action
Laras : 700 mm
Berat : 13,8 Kg
Panjang : 1.380mm
Magasen : 7 Peluru
Pengguna : Den Bravo 90




6. SIG SAUER SSG 3000

SSG 300 dibuat oleh SIG Arms, Swiss dan J.P Sauer Jerman. SSG 3000 dikembangkan dari senapan target sauer200STR. Masih menganut sistem Bolt Action, hanya saja anak pelurunya sudah pake rumah alias magasin.

SSG 3000 Jerman
Nama : SIG Sauer SSG 3000
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Panjang : 1.180 mm
Laras : 610 mm
Weight : 6,2 kg
Magasin : 5
Pengguna : Den Bravo 90, marinir






7. BRNO CZ550


Jujur saja, sniper satu ini masih berteknologi lawas. Senjata ini berasal dari Republik Chechnya dan pernah terihat di Markas Kepala Negara , Paspamres. Cz550 merupakan versi modern dari modal 70 dan mauser 98.

Nama : Brno cz 550
Kaliber : 7,62 mm
Sistem : bolt Action
Pengguna : Paspamres





8. ARMALITE AR-10


Detasmen 88 Antiteror Polda Metro Jaya di dapati menggunakan AR-10 bukannya M-24 seperti yang disebut-sebut selama ini. Belum ada prestasi yang bisa disebut. Berhubung masih baru. Tim memasangkan dengan teropong bushnell.

Nama : AR-10
Kaliber : .308 / 7,62 mm (.243 win)
Laras : 610 mm
Berat : 4,72 kg
Sistem : Gas operated, Rotating bolt, semi-auto
Akurasi : 1" groups at 100 yard (93m) dgn ketepatan (1moa)
Pengguna : Den 88 AT Polri




9. STEYR SSG-69


Steyr Mannilicher MOD SSG-69 bolt Action kaliber 7,62 x 51mm diproduksi oleh steyr Daimter puch, swis, sudah menjadi sniper standar AD Austria.

Nama : SSG 69
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : bolt Action
Alat bidk : teleskop
Pengguna : Yonif Linud 328




10. SIG SG 550


Dibuat oleh SAN Swiss ARMS (sekarang anggota dari grup SIGARMS). Sniper SG 550 sangat cocok untuk penembakan jarak menengah dan digunakan oleh polisi antiteror. Karena sangat mudah di operasikan dan mempunyai akurasi yang baik.

Nama : SG-550
Kaliber : 5.58 mm Nato (.223 Rem)
Sisitem : Gas, semi-auto
Laras : 650 mm
Berat : 7,02 kg
Panjang : 1.130 mm
Magasin : 5,20,30
Pengguna : Marinir





11. DANEL NTW 20


Ini dia senjata sniper ketiga kelas berat yang dimiliki indonesia, tak ayal senjata sniper hasil rancangan Tony Neophytou / Afrika selatan membuat indonesia kesengsem membeli senjata ini bayangkan saja ia berhasil menciptakan Heavy sniper rifle yang bisa memuntahkan dua tipe peluru.

Cukup dengan mengganti laras maka NTW 20 bisa di pakai untuk melontarkan peluru 14,5 mm Rusia atau kaliber 20 mm. bukan itu saja NTW 20 juga mengadopsi laras dan bolt dari desain meriam otomatis vektor GA1

Nama : NTW 20
Kalier : 20 x 8,5 mm MG151 atau 14,5 X 114 mm Rusia
Panjang : 1,79 m/2,015 m
Berat : 26/29 Kg
Pengguna : Taifib 1 Marinir






sumber:
  • http://www.lihat.co.id/2013/08/11JenisSenjataSniperyangDimilikiPasukanEliteIndonesia_19.html
  • http://m.kaskus.co.id/thread/54af95e0a09a399e158b4576

.

Rabu, 25 Maret 2015

5 Kesalahan Hitler Selama Perang Dunia II



Kekalahan Jerman di dalam Perang Dunia II sebagain besar (secara ironi) justru disebabkan oleh keputusan-keputusan Hitler sendiri. Hal tersebut diakibatkan karena Hitler terlalu mengikat negaranya dan terlalu mengambil keputusan-keputusan penting bahkan keputusan militer. 



Sayang sekali Hitler tidak mempunyai kekuatan sebesar itu untuk mengontrol seluruh aspek di dalam negaranya. Berikut ini adalah 5 kesalahan Hitler selama Perang Dunia II:




1. Pengepungan Dunkirk

Penyerangan Jerman ke Perancis pada April 1940 nampak begitu menjanjikan. Pertahanan sekutu sepanjang perbatasan Belanda, Belgia dan Luxemburg runtuh hanya dalam hitungan hari. Pasukan dari ketiga negara itu mundur ke garis perbatasan baru, yaitu di sepanjang garis marginot lini di Perancis. 

Di sana, bala bantuan Inggrispun telah siap. Total, Inggris mengirim lebih dari dua ratus ribu pasukan ke Perancis. Sehingga membuat kekuatan gabungan sekutu berjumlah lebih dari 1,7 juta manusia. Jauh lebih besar dari pasukan Jerman yang diperkirakan hanya berjumlah 1.2 juta manusia.





Terdapat lebih dari tiga ratus ribu pasukan yang terkurung di Kota kecil Dunkirk. Pasukan itu adalah kumpulan dari Pasukan Inggris, Perancis, Belgia, sebagian kecil Belanda, Luxemburg dan Polandia. Tidaklah jelas keputusan Hitler untuk menghentikan serangan di Dunkirk. Namun karena keputusannya inilah, tiga ratus ribu tentara sekutu berhasil lolos ke tanah Inggris. Inggris memprioritaskan penggungsian ini dengan mengirim ribuan kapal (sebagian besar merupakan kapal nelayan dan komersial) untuk menyelamatkan pasukan yang telah terdesak ini.



Evakuasi Dunkrik


Apapun alasan Hitler, pertempuran Dunkirk adalah menjadi sebuah blunder Hitler yang pertama dan paling buruk sepanjang pertempuran. Tiga ratus ribu pasukan sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Polandia dan Belgia itu kemudian mampu menjadi bibit untuk pengembangan sekutu di masa mendatang. 

Pasukan inilah yang kemudian mengalahkan Rommel di Afrika Utara, pasukan ini juga yang berhasil mendepak Jerman dari Italia, mereka pulalah pasukan yang diterjunkan di Perancis Utara saat Operasi Normandy pada tahun 1944 M. 

Barangkali hal itu tidak terjadi atau setidaknya sulit terjadi jika pasukan yang terkepung di Dunkirk itu tidak lolos. Namun apa boleh buat. Keputusan Hitler yang dibuat pada Mei 1940 itu adalah bulat. Bahkan walaupun Jendral kawakan seperti Heinz Guderian pernah menentang keras.





2. Battle of Britain

Battle of Britain atau pertempuran Inggris Raya dikenal sebagai salah satu pertempuran udara paling besar selama Perang Dunia II. Battle of Britain sebenarnya hanyalah salah satu bagian dari Rencana penyerangan Hitler ke Inggris yang dikenal dengan Operasi Seelowe (Singa Laut). Operasi tersebut direncanakan akan berlangsung pada lewat pertengahan tahun 1940. Tergantung dari tanggapan Inggris terhadap inisiasi damai yang dilakukan oleh Jerman.


Battle of Britain


Kesalahan yang barangkali paling kentara adalah masalah VD – Victory Disease (Penyakit Kemenangan). Jerman sampai detik itu belum pernah sekalipun kalah dalam medan perang manapun. Bisa dikatakan juga bahwa Battle of Britain itu sendiri bukanlah sebuah kekalahan karena Jerman hanya gagal untuk menundukan kekuatan udara Inggris dan bukannya kalah. 

Kekalahan Jerman baru akan ada di babakan Perang Rusia, dua tahun kemudian di Stalingrad, hampir bersamaan dengan itu adalah kekalahan Jerman di Afrika Utara. Victory Disease menyebabkan tentara menjadi terlalu underestimates lawannya dan memandang rendah potensi kekuatan lawan. Inilah yang membuat pilot-pilot Jerman kemudian shock ketika melihat pilot-pilot udara Inggris yang ternyata juga jago bertarung di udara.





Hasil akhir Battle of Britain berakhir dengan kegagalan besar di pihak Jerman. Ratusan pesawat Jerman baik pembom maupun tempur rontok, walaupun kerugian di pihak Inggris tidaklah kecil. Sekitar 40.000 penduduk tewas selama pengeboman di kota-kota Inggris. 

Namun efek yang timbul bagi Jerman jauh lebih hebat daripada efek untuk Inggris. Inggris sementara itu masih dapat memperoleh sukucadang dan pesawat-pesawat baru dari Amerika Serikat melalui perjanjian dagang yang kala itu belum sudi terjun ke kancah peperangan. Kerugian mereka dapat ditutup hanya dalam hitungan bulan. Sementara itu Jerman yang self produce kekuatan militernya hanya dapat berharap dari produksi dalam negerinya sendiri. 

Ketika Jerman menyerang Uni Soviet delapan bulan kemudian. Kekuatan udara Jerman tidaklah lagi seperkasa dahulu ketika mereka memulai invasi ke Perancis dan Polandia. Itu sebabnya pula Uni Soviet dapat memindahkan mesin produksi pabrik-pabrik mereka ke tempat yang lebih aman yaitu di Pegunungan Ural sebelum pabrik-pabrik itu sempat di bom oleh pembom Jerman. Untuk kemudian dapat memproduksi mesin militer yang kemudian digunakan untuk menghantam kekuatan Jerman di kemudian hari.





3. Pertempuran Yunani

Pertempuran Yunani sebenarnya tidak dimulai oleh Hitler sendiri, namun oleh sahabatnya, Benito Mussolini. Mussolini yang pada tahun 1938 telah menguasai Albani mempunyai visi untuk menggembalikan kejayaan Romawi dahulu kala dengan merebut Yunani. Yunani ia anggap sebagai sasaran empuk karena mereka tidak mempunyai pasukan yang mumpuni. Sebaliknya, Italia telah menempatkan divisi-divisinya yang terlatih secara baik di Albania.



Pertempuran Yunani dan Kreta 1941 M


Italia, seperti diprediksi mampu membuat pertahanan Yunani kalang kabut. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena pada November hingga Maret 1941 justru Yunani dengan pasukannya yang kecil dan tidak mempunyai peralatan yang baik mampu mendorong Italia bahkan hingga ke wilayah Albania.



Pertempuran Pulau Kreta yang Didominasi Oleh Flashmichjager (Paratrooper Jerman)


Kekalahan Yunani itu memaksa Hitler untuk membantu sahabatnya dan menunda Operasi Barbarossa hingga dua bulan lamanya. Sebuah keputusan penting yang sebenarnya dapat sangat mempengaruhi jalannya peperangan ke depan. Penundaan selama dua bulan itu artinya bahwa Operasi Barbarosa harus dimulai pada bulan Juni, terlalu dekat untuk musim dingin. Dan terbukti bahwa penundaan ini akan berakibat sangat fatal di kemudian hari. Tentara Jerman yang sudah berada di ambang kota Moskva ternyata benar-banar terjebak di musim dingin Rusia yang ganas.





4. Pengepungan Stalingrad

Pertempuran Stalindgrad (Agustus 1942-Februari 1943) adalah titik penting di dalam jalannya Perang Dunia II. Pertempuran ini dapat dikatakan sebagai Turning Point. Titik balik kemajuan Jerman yang nyaris tidak terkalahkan selama 3 tahun peperangan. 

Stalingrad sendiri sebenarnya bukanlah kota yang penting. Ia adalah sebuah kota kecil di pinggir sungai Volga, ribuan kilometer dari ibukota Moskva. Dahulu (dan sekarang) kota itu bernama Volgograd atau Kota Volga (Volgo = Sungai Volga dan Grad = Kota).





Satu-satunya hal yang penting dari Stalingrad adalah namanya. Stalingrad mempunyai arti Kota Stalin (Stalin = Stalin dan Grad = Kota). Dan kota inilah yang Hitler harapkan dapat menjadi sebuah simbol kemenangan di Rusia. Terutama setelah kegagalanan Jerman merebut Moskva setahun sebelumnya. Merebut Stalingrad telah menjadi sebuah obsesi pribadi Hitler yang tidak melalui pertimbangan militer dan strategis.



Infantri Soviet Dalam Usaha Mempertahankan Kota


Apakah Stalingrad tidak penting? Sebenarnya pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Stalingrad terletak di seberang sungai Volga yang penting bagi lalu lintas industri dari selatan ke utara Rusia. Kota ini juga mempunyai beberapa industri vital seperti sulfur yang cukup penting untuk membuat amunisi dan bahan peledak. 

Akan tetapi yang menjadi masalah utama adalah cara merebut Stalingrad. Hitler menginginkan Stalingradi direbut dengan cara mendudukinya. Itu berarti pasukannya harus dipaksa untuk berperang di jalanan kota. Dan hal semacam inilah yang sebisa mungkin untuk dihindari para Jendral Jerman. 

Pasukan Wehrmacht adalah pasukan yang dirancang untuk berperang dengan cara mobil, bergerak cepat, dan bermanuver. Mereka tidak terlalu handal jika berperang di dalam kota. Sebagai contoh adalah pertempuran Warsawa dan Moskva yang menelan banyak korban. Jendral Jerman menginginkan agar Stalingrad dilewati saja atau setidaknya dikurung dari sisi luar. Namun hal itu sama sekali tidak diinginkan Hitler mengingingat operasi semacam itu akan memakan waktu sangat lama.

Ketidaksabaran Hitler berbuah celaka. Ia telah membuat celaka tiga ratus ribu prajuritnya di sana dan membuat Jerman kehilangan di Front Timur. Kehancuran tiga ratus ribu tentara Jerman di Stalingrad membuat kekuatan negara itu lumpuh dan tak dapat lagi diperbaiki.




5. Battle of Bulge

Battle of Bulge atau Pertempuran Ardennes (Desember 1944-Januari 1945) adalah ofensif terakhir Jerman selama Perang Dunia II. Disebut Battle of Bulge (tonjolan) adalah karena serangan Jerman ini bergitu menusuk sehingga membentuk seperti sebuah tonjolan jika dilihat di dalam peta. Tujuan pertempuran ini adalah merebut kembali Kota Pelabuhan Anterwepen dan membagi dua kekuatan sekutu yaitu di Belanda dan di Perancis.



Rencana


Bagi pengamat militer, rencana Jerman ini adalah sebuah rencana yang menggagumkan dan jika berhasil akan mempengaruhi jalannya perang secara keseluruhan. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah kesiapan dari pasukan Jerman sendiri. Jumlah pasukan yang disiapkan sebenarnya cukup besar yaitu sekitar lima ratus ribu orang dan dilengkapi dengan 800 panzer. 

Beberapa diantaranya bahkan jenis tank baru yaitu Koenigstiger atau King Tiger. Salah satu varian Panzer Tiger terbaru yang digadang-gadang sangat kuat. Namun pasukan sebesar itu tidak dilengkapi dengan logistik yang cukup. Bensin sebagai contoh, sangat nihil dan bahkan mereka direncanakan untuk merebut pos-pos pengisian bahan bakar sekutu di perjalanannya. Sebuah rencana yang sangat beresiko.



Realita


Berkat operasi ini pula front timur harus terbuka lebar. Hampir seluruh sumber daya militer dipusatkan untuk keberhasilan Operasi ini sehingga Front Timur tidak mendapatkan pasukan tambahan atau peralatan yang baru. Itulah yang mempercepat jatuhnya Front Timur termasuk Berlin di kemudian harinya.





.

Selasa, 24 Maret 2015

Tenggelamnya Port Royal, Kota para Bajak Laut




Port Royal adalah sebuah kota yang pernah menjadi pusat perkapalan dan perdagangan di Jamaika pada abad ke-17 M. Pada saat itu, kota ini menjadi kota paling kaya sekaligus paling terkutuk di seluruh dunia. 



Disebut terkutuk karena moral penduduk di kota ini sudah sebegitu hancur dan menjadi sarang bajak laut yang ingin menyimpan dan menghabiskan harta mereka, Pada abad ini pula, kerajaan Inggris Raya secara aktif mendorong bahkan membayar para buccaneer yang tinggal di Port Royal untuk menyerang kapal Spanyol dan Perancis yang sedang berlayar.

Sebuah gempa bumi berkekuatan besar menghancurkan kota ini pada tanggal 7 Juni 1692, menyebabkan 2/3 bagian dari kota tenggelam ke Laut Karibia hingga 25 kaki (sekitar 8 meter) di bawah permukaan laut. 


Setelah peristiwa tersebut, para arkeologis yang menyebut kota ini sebagai kota yang tenggelam (City that sank). Berbagai artifak dan harta yang terkandung di dalamnya, menjadikan kota ini sebagai salah satu situs arkeologi bawah laut paling penting di dunia barat (Western hemisphere)



Port Royal adalah sebuah kota yang terletak di ujung sebuah spit (bentuk lahan yang terbuat oleh endapan pasir dari gerakan pasang surut) sepanjang 18 mil yang dikenal sebagai Palisadoes, di mulut Kingston Harbour, di tenggara Jamaika. Didirikan pada tahun 1518, dengan cepat tumbuh menjadi pusat perdagangan paling penting di Laut Karibia karena posisinya yang strategis di jalur perdagangan antara 'Dunia Baru' dan Spanyol



Sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah gempa dahsyat pada tahun 1692 yang menenggelamkan sebagian Kota Port Royal Image Source : Ancient Origin (www.ancient-origins.net)

Ketika Inggris resmi mengangkat privateers untuk menyerang kapal musuh di Karibia, sebagai bagian dari strategi pertahanan, bajak laut dari seluruh dunia berkumpul di Port Royal untuk melegitimasi perdagangan mereka. Segera Port Royal menjadi terkenal untuk kegiatan bajak laut, perjudian, prostitusi, dan minuman keras yang akhirnya dicap sebagai "kota paling keji di bumi" .

Kejayaan Port Royal tidak berlangsung lama. Pada puncak kejayaannya, sebuah gempa bumi besar mengguncang Jamaika pada tanggal 7 Juni 1692. Air laut menelan kota dan menewaskan lebih dari 2.000 orang dan melukai 3.000 lainnya, Para tokoh agama menggambarkan kehancuran Port Royal sebagai hukuman Tuhan atas dosa-dosa mereka.

Orang-orang Eropa pertama yang mendarat di Jamaika adalah orang-orang Spanyol di bawah pimpinan Christopher Columbus di tahun 1494. Spanyol mempertahankan kontrol atas pulau selama 146 tahun, sampai invasi Inggris di tahun 1655 M. 


Sebagai solusi untuk masalah pertahanan mereka, maka Gubernur Inggris mengundang para bajak laut ke Port Royal memberi mereka surat resmi "surat marque" untuk pergi menyerang kapal-kapal dan koloni-koloni Spanyol, Strategi ini terbukti sangat sukses dan membuat Spanyol banyak kehilangan kapal-kapal mereka, Karena kapal-kapal suplai sering dijarah, Spanyol susah payah memberikan koloninya barang-barang manufaktur secara teratur.



Reruntuhan kota Port Royal di dasar Laut Karibia


Port Royal berkembang dengan pesat. Antara 1655 dan 1692, tumbuh lebih cepat daripada kota-kota yang didirikan oleh Inggris di 'Dunia Baru', Pada puncaknya pada tahun 1692, kota ini memiliki populasi 6.500 dan 2.000 bangunan memadati 51 hektar, Penduduknya bebas berfoya-foya membuang uang mereka dalam perjudian, pelacuran dan minuman keras, sehingga kota mendapat reputasi sebagai sarang kejahatan dan kebejatan .


Ketika Charles Leslie menulis tentang Port Royal di tahun 1660-an, ia mendeskripsikan :

"Anggur dan perempuan menguras seluruh kekayaan mereka sedemikian rupa sehingga beberapa dari mereka menjadi menjadi pengemis. Mereka biasa menghabiskan 2000 atau 3.000 piece of eight (dolar spanyol-amerika) dalam satu malam; dan mereka dengan mudah memberi pelacur 500 untuk melihatnya telanjang. Mereka juga biasa membeli anggur satu drum, menempatkannya di jalan, dan mewajibkan setiap orang yang lewat untuk meminumnya."

Kejayaan Port Royal tiba-tiba berakhir pada 7 Juni 1692 ketika sebuah gempa besar mengguncang kota tersebut, dan segera setelah gempa, gelombang tsunami menghantam kota. Banyak orang yang setengah terkubur akibat gempa, tenggelam oleh gelombang pasang ini, Dalam beberapa menit dua pertiga kota tenggelam ke laut dan lebih dari dua ribu orang meninggal. Lebih buruk lagi, pemakaman yang terletak di luar kota pada Palisadoes menjadi terbuka oleh gempa dan sebagian besar mayat dan kerangka juga meluncur ke laut.





Ilustrasi tenggelamnya kota Port Royal


Setelah bencana itu perlahan kota dibangun kembali, namun tak pernah sejaya sebelumnya, Pada tahun 1735 M sebuah pangkalan angkatan laut Inggris didirikan sekali lagi di Port Royal dalam perjuangannya melawan Prancis. Sekarang, kota Port Royal adalah sebuah desa nelayan kecil. Namun, bagian dari kota yang tergeletak di dasar laut (sedalam 12 meter) dianggap sebagai situs arkeologi bawah laut yang paling penting di belahan bumi barat, menghasilkan banyak artefak-artefak dari abad ke-16 hingga ke-17.




Peta kota Port Royal dulu dan sekarang



Sejak tahun 1950-an para penyelam telah menjelajahi dan mengkatalogisasi kota yang tenggelam ini. Akses khusus dari pemerintah diperlukan untuk menyelam di daerah reruntuhan Port Royal, tetapi banyak item yang telah diangkat dari dasar laut kini dapat dilihat di Museum Sejarah dan Etnografi di Institute of Jamaica di Kingston.



Berikut ini adalah ilustrasi kota Port Royal yang di buat dengan kemampuan komputer yaitu CGI :

















Kota Port Royal yang megah dan begitu terkenalnya bisa tenggelam ke dalam laut karena 'kenikmatan' dunia yang ia miliki, Ini adalah suatu pelajaran hidup bahwa kita sebagai manusia sudah sepatutnya tidak menghamburkan uang seenak kita, pikirkan orang sekitar dan juga orang yang membutuhkan. Lebih baik memanfaatkan uang tersebut untuk kepentingan orang banyak daripada memhamburkan uang kesana-sini..







sumber:

  • http://www.kaskus.co.id/thread/54f386330e8b46c74a000000/?ref=homelanding&med=hot_thread
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Port_Royal
  • http://whc.unesco.org/en/tentativelists/5430/
  • http://www.ancient-origins.net/ancient-places-americas/underwater-pirate-city-port-royal-001946
  • http://www.bbc.com/news/world-latin-america-18601357
  • http://www.ancient-origins.net/ancient-places-americas/underwater-pirate-city-port-royal-001946


.

Senin, 23 Maret 2015

Sejarah Perkembangan Peluru Senjata Api



Peluru pada awalnya merupakan bola timah yang berukuran lebih kecil dari lubang laras senapan. Peluru kemudian dibungkus dalam kertas tambalan sehingga peluru tetap berada di depan bubuk mesiu. 

Karena jika peluru tidak berada di depan bubuk mesiu maka akan berisiko menyebabkan laras senapan meledak. Peluru tidak dibuat lebih pas dengan lubang laras senapan karena menyebabkan peluru lebih sulit untuk diisikan, terutama setelah lubang laras dipakai untuk menembak sebelumnya. Dan karena alasan ini, senapan awalnya tidak digunakan untuk tujuan militer.



Peluru "kerucut" pertama dirancang oleh Kapten John Norton dari Angkatan Darat Inggris pada tahun 1823. Peluru Norton memiliki cekungan pada dasarnya sehingga ketika ditembakkan dasar peluru akan menjadi lebih luas karena pengaruh tekanan agar peluru lebih stabil ketika melesat di dalam laras senjata. Dewan Ordnance Inggris menolak rancangan peluru tersebut karena mereka lebih percaya dengan peluru berbentuk bola yang telah digunakan selama 300 tahun.




Seorang pembuat senjata api berkebangsaan Inggris yang bernama William Greener menemukan peluru Greener pada tahun 1836. Peluru buatannya sangat mirip dengan peluru buatan Norton kecuali bahwa cekungan pada dasar pelurunya dilengkapi dengan sebuah sumbat kayu sehingga dapat memaksa dasar peluru untuk melebar dan peluru pun dapat meluncur dengan baik di dalam laras senjata dan ditembakkan dengan lebih akurat. Pengujian membuktikan bahwa peluru Greener sangat efektif tetapi peluru rancangannya juga ditolak untuk penggunaan militer karena dinilai terlalu rumit untuk dibuat.

Bola timah lunak yang disebut "Minié Ball" diperkenalkan pertama kali pada tahun 1847 oleh Claude Étienne Minié, Seorang kapten di Angkatan Darat Perancis. Minié Ball buatannya ini sangat mirip dengan peluru Greener. Peluru tersebut berbentuk kerucut dengan cekungan di bagian dasarnya, dan dilengkapi dengan sumbat besi kecil. Ketika ditembakkan, sumbat besi akan mendorong rongga cekungan di bagian dasar peluru, sehingga memperbesar sisi peluru yang menyebabkan peluru meluncur dengan baik di dalam laras senjata.




Pada tahun 1855, Inggris menggunakan Minié Ball untuk senapan Enfield mereka. Minié Ball pertama kali digunakan secara luas dalam Perang Saudara di Amerika Serikat. Sekitar 90% dari korban medan pertempuran dalam perang ini disebabkan oleh Minié Ball yang ditembakkan dari senapan.

Antara tahun 1854 dan 1857, Sir Joseph Whitworth melakukan serangkaian percobaan panjang dengan menggunakan senapan dan menemukan bahwa sebuah peluru akan lebih efektif jika dibuat dalam bentuk yang lebih kecil dan memanjang. Peluru Whitworth dibuat agar sesuai dengan alur dari senapan mekanis. Senapan Whitworth tidak pernah diadopsi oleh pemerintah, meskipun digunakan secara luas untuk tujuan perlombaan menembak antara tahun 1857 dan 1866.

Sekitar tahun 1862, W.E. Metford melakukan serangkaian percobaan lengkap pada peluru dan senapan, dan menemukan sistem penting senapan ringan dengan ditambahkan spiral pada laras senapannya, dan peluru yang lebih keras. Senapan dan peluru buatannya ini akhirnya diadopsi untuk dipakai oleh tentara Inggris.

Perubahan penting berikutnya dalam sejarah peluru terjadi pada tahun 1882, ketika Mayor Eduard Rubin, direktur di Laboratorium Swiss Army di Thun, menemukan peluru terselubung tembaga. Permukaan timah pada peluru yang ditembakkan dapat meleleh karena suhu panas dan gesekan dengan laras senapan. Karena tembaga memiliki titik lebur yang lebih tinggi, dan lebih keras, peluru terselubung tembaga dapat ditembakkan dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Kemajuan Eropa dalam ilmu aerodinamika mengilhami pembuatan peluru Spitzer. Pada awal abad ke-20, sebagian besar tentara dunia mulai berpindah memakai peluru Spitzer. Peluru ini dapat ditembakkan untuk jarak yang lebih jauh, lebih akurat dan lebih bertenaga.




Kemajuan terakhir dalam bentuk peluru adalah "ekor perahu", basis efisien untuk peluru Spitzer. Desain ekor perahu akan mengurangi gesekan dengan udara dengan cara mengalirkan udara sepanjang permukaan peluru. Kombinasi pertama peluru Spitzer dengan peluru perahu-ekor dilakukan oleh seorang letnan kolonel Desaleux yang bernama Balle "D". Peluru ini diperkenalkan sebagai amunisi militer standar pada tahun 1901, untuk senapan Lebel Perancis 1886.






sumber: http://tau-sejarah.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-peluru-senjata-api.html
.





Minggu, 22 Maret 2015

Pistol Walther P38



Walther P38 adalah pistol semi-otomatis yang dikembangkan untuk penggunaan selama Perang Dunia II. Senjata ini diproduksi untuk melayani kebutuhan pasukan Nazi Jerman.

Pada akhir tahun 1930-an, pistol yang digunakan oleh militer Jerman adalah Luger Pistole Parabellum. Namun, Luger merupakan senjata mahal dan memiliki keterbatasan produksi. Melihat kondisi ini, militer Jerman memerlukan pengganti segera.

Desain P38 didasarkan pada pistol Walther sebelumnya yaitu Pistole Armee. Pihak Jerman menerima desain senjata baru ini pada tahun 1938 dan P38 mulai diproduksi tahun berikutnya.

Pada awalnya, P38 dirancang dan diproduksi sebagai senjata 9 mm meskipun sebagian P38 dibuat dalam berbagai kaliber lainnya.

Walther memproduksi P38 hingga tahun 1945. Namun, pada tahun 1957 militer Jerman ingin menggunakan senjata ini lagi dan menugaskan Walther untuk melanjutkan produksi.

P38 yang diproduksi dari tahun 1963 sampai akhir abad 20 ditandai dengan “P1.”






Sebagai aturan umum, Walther P38 menggunakan 9x19mm amunisi Parabellum. Namun, terdapat varian P38 yang menggunakan 7.65x21mm Parabellum dan .22 cartridge Long Rifle. Varian tersebut, terutama 7.65 Parabellum merupakan jenis langka.




Karena sejarah yang dimilikinya, P38 banyak diinginkan oleh kolektor. Kolektor senjata militer, kolektor senjata Perang Dunia II, kolektor senjata Jerman menganggap P38 menjadi bagian penting dari koleksi mereka.

Meskipun P38 diproduksi hingga awal tahun 2000, kebanyakan kolektor tertarik pada jenis yang diproduksi selama Perang Dunia II. P38 terlihat cukup sering tampil dalam film-film perang sehingga menambah popularitas senjata ini.





Spesifikasi
  • Weight : 800 g (1 lb 12 oz)
  • Length : 216 mm (8.5 in)
  • Barrel length : 125 mm (4.9 in)
  • Cartridge : 9×19mm Parabellum

Performasi

  • Action : Short recoil, locked breech
  • Muzzle velocity : 365 m/s (1,200 ft/s)
  • Effective firing range : Sights set for 50 m (55 yd)
  • Feed system : 8-round detachable single-stack magazine
  • Sights : Rear notch and front blade post



.